Rendi Febrian (20), adik korban mengaku ia tak tidur di rumah karena menginap di rumah saudaranya yang sedang sakit.
“Saya tak tidur di rumah dan saat pulang, Kamis (26/10) sekitar pukul 06.00, melihat jendela depan terbuka. Saya masuk melalui jendela depan dan di rumah berantakan,” kata Rendi.
Menurutnya, ia menemukan kakaknya pingsan dengan kaki dan tangan terikat sabuk.
“Kakak saya pingsan adadi kamar mandi dengan kaki dan tangan terikat,” katanya.
Korban sempat dibawa ke puskesmas Conggeang untuk mendapatkan perawatan akibat luka-luka di wajah, tangan dan kakinya.
Dari rumah korban, bandit yang mamakai tutup wajah ini berhasil mengambil laptop, smartphone, kamera, ATM BRI dan uang tunai Rp 1.138.000.
Total kerugian yang dialami korban Rp 16 juta lebih.
Polisi masih melakukan penyelidikan kasus perampokan yang terjadi di kaki Gunung Tampomas ini. (*)