Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, KEBUMEN - Pemerintah Desa Banyumudal, Kecamatan Buayan Kebumen punya cara unik untuk menyentil warga mampu penerima beras sejahtera (Rastra) di wilayahnya.
Pemerintah desa memasang stiker berisi sindiran terhadap keluarga mampu namun masuk ke dalam daftar Keluarga Penerima Manfaat Rastra.
Cara itu cukup efektif untuk menyadarkan mereka. 19 Kepala Keluarga (KK) di desa itu akhirnya sadar untuk mengundurkan diri dari penerima aktif Rastra dan meminta jatahnya dialihkan ke warga lain yang lebih berhak.
Pemerintah Kabupaten Kebumen mengapresiasi inovasi pemerintah desa Banyumudal dalam capaian tepat sasaran untuk program pengentasan kemiskinan.
Pemasangan stiker yang bermuatan kritik terhadap orang berkecukupan pangan penerima Rastra ini dinilai langkah cerdas.
"Pesan dalam stiker ini bisa mempengaruhi moral, terutama memberi efek malu bagi orang yang sudah mampu dan tidak layak menerima rastra. Outputnya benar-benar sangat positif,"kata Kabag Perekonomian Setda Kabupaten KebumEn sekaligus Koordinator Distribusi Rastra Wahyu Siswanti, Jumat (27/10/2017).
Dalam implementasi program dan pelayanan publik saat ini, menurut Wahyu, inovasi merupakan keharusan agar program itu berjalan efektif, asal tidak bertentangan dengan pedoman umum maupun Juknis serta Juklak.
Inovasi ini, kata dia, layak direplikasi atau dimodifikasi dengan inovasi lainnya bagi desa atau daerah lain.
Ia mencontohkan inovasi lain dalam implementasi program ini, antara lain melalui gerakan menabung untuk persiapan membayar rastra, gerakan berhenti merokok yang dialihkan untuk membayar rastra, membayar rastra dengan bank sampah, hingga sosialisasi melalui khutbah Jumat
Melalui inovasinya, kinerja pengelolaan rastra, desa Banyumudal dianggap paling baik se-Kabupaten Kebumen.
Desa Banyumudal, kini sedang mewakili Kabupaten Kebumen, dalam seleksi Rastra Award tingkat Provinsi Jawa Tengah 2017.
Bahkan, desa ini telah berhasil masuk 15 besar Jawa Tengah dalam perlombaan itu.
Indikator penilaian dalam award ini, kata Wahyu, meliputi 6T, yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat harga, tepat kualitas, dan tepat administrasi.