Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Bunga (19), bukan nama sebenarnya, bukanlah berasal dari keluarga berada. Kaarena itu pula dia memutuskan untuk meringankan beban keluarga.
Setelah lulus Sekolah Menengah Atas, Bunga memutuskan untuk bekerja dibandingkan melanjutkan sekolah.
Ia pun bekerja sebagai pengasuh bayi pada sebuah keluarga yang tinggal di perkebunan teh di kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Bukan pengalaman baik yang didapatnya, justru ia dibuat trauma oleh sebuah kejadian ketika bekerja pada majikannya.
Gadis 19 tahun tersebut mengalami percobaan pemerkosaan oleh keluarga majikannya ketika sedang tertidur.
"Katanya teh, ada lelaki, sudah tua, masuk kamarnya terus berbuat tak senonoh lah, dia takut," ujar Bunda (47), juga bukan nama sebenarnya, ibu kandung Bunga sat ditemui di Puskesmas Sawahdadap, Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Senin (30/10/2017).
Dari situ, kata Bunda, anaknya menjadi sakit-sakitan dan sering ketakutan sampai akhirnya sang majikan memulangkan gadis yang bekerja sebagai pengasuh bayi tersebut.
Di rumah, keadaannya tidak bertambah baik, Bunga yang mengalami trauma menjadi sering meracau.
Bukan itu saja, menurut keluarga, gadis ini pun menjadi kesulitan mengendalikan emosi dan mudah ketakutan tanpa sebab.
Bunga pun kini tinggal bersama satu keluarganya di Kabupaten Sumedang, dengan harapan gadis itu bisa lebih tenang.
Keluarga mengaku tak tahu apa yang harus dilakukan karena keuangan mereka terbatas sementara Bunga membutuhkan penanganan psikiater.