Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Prabu Siliwangi yang dipercaya memerintah Kerajaan Sunda Galuh selama 39 tahun, diceritakan sering melakukan pembersihan diri pada sebuah kolam yang terletak di hulu Sungai Citarum, Gunung Wayang, Pangalengan, Jawa Barat.
Tribun Jabar, Sabtu (4/11/2017), berkesempatan mengunjungi kolam berstatus cagar budaya yang berada tidak jauh dari Situ Cisanti itu.
Hawa dingin langsung terasa di kulit.
Baca: Begini Harapan Penjual Kue Putu Saat Diajak Ikut Merayakan Rencana Pernikahan Putri Jokowi
Jernihnya air di sana, membuat dasar kolam berukuran kurang lebih 20 X 20 meter itu terlihat jelas.
Di sekitar lokasi kolam, banyak sekali pepohonan sehingga membuat pencahayaan menjadi minim.
Tepat di samping kolam, terdapat sebuah makam buatan yang tidak ada isinya yang dikatakan juru pelihara, Atep (39), sebagai tempat untuk mencuci muka.
"Kolam itu memang diceritakan oleh pendahulu (ayah) saya sebagai kolam pemandian Eyang Prabu Siliwangi. Kalau pengunjung mau mandi di situ, ada tata caranya, saya pandu. Pengunjung harus melepas alas kaki, berendam sebanyak tiga kali, dan berkumur dengan air itu sebanyak tiga kali," ujarnya kepada Tribun Jabar.
Baca: Jokowi Momong Cucu di Mall Naik Kereta-keretaan Jelang Pernikahan Kahiyang Ayu
Atep, generasi ketujuh juru pelihara situs cagar budaya yang sudah bertugas selama tiga tahun itu, mengatakan, pembersihan atau mandi di kolam itu bukan dilakukan untuk meminta sesuatu hal.
Karena, menurutnya, meminta sesuatu hal tetap harus dilakukan kepada Allah.
"Jadi jangan salah kaprah. Mandi di kolam itu hanya untuk membersihkan hati dan menjernihkan pikiran saja. Awalnya punya niat jelek pada sesama, nantinya, niat jeleknya itu Insya Allah hilang, kalau mandi di kolam itu," ujarnya.
Atep, juga mengatakan, di kolam itu terdapat jejak kaki yang dipercaya sebagai jejak kaki kiri milik Prabu Siliwangi.