Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Rentetan suara senjata memecah keheningan saat terjadi pertempuran antara pejuang Indonesia dengan pejajah di Kota Bogor.
Letusan senjata saat itu membuat seorang pejuang bernama Muslihat dengan pangkat Kapten roboh bersimbah darah.
Pertempuran heroik para pejuang saat itu kemudian diabadikan menjadi sebuah jalan bernama Kapten Muslihat.
Baca: Sikap Sandiaga Tanggapi Aksi Buruh di Balai Kota DKI jakarta
Cerita kegigihan para pejuang untuk merebut kemerdekaan dikisahkan Ma'mun Permadi seorang veteran perang.
Di hari Pahlawan ini, Ma'mun menceritakan perjuangan pasukan Batalion II yang dipimpin Kapten Muslihat.
Saat itu Mu'min dan rekan seperjuangannya berencana akan menyerang markas Sekutu di depan Taman Topi yang sekarang menjadi Polresta Bogor Kota.
Baca: Dokter Helmi Awalnya Hanya Ingin Menakuti Istrinya Dengan Senjata Api, Ini Pemicu Pikirannya Berubah
Ma'mun mengatakan saat itu Jalan Kapten Muslihat menjadi saksi bisu dari kekejaman penjajah.
Ketika itu Kapten Muslihat dengan berani menyerang dari arah depan.
Namun dari lokasi yang tidak diduga rupanya Sekutu sudah mengincar Kapten Muslihat dari lokasi yang berbeda.
Saat akan menyerang Kapten Muslihat pun diberondong senapan mesin.
Baca: Kakak Dokter Letty: Helmy Memang Dokter Tapi Malas Kerja Senangnya Hanya Main Game