Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Komplotan penipu menguras ATM korbannya hingga Rp 15 juta dengan modus batu pusaka yang memiliki kekuatan hebat.
Korban dibuat terlena dengan cerita yang dikarang pelaku hingga tidak sadar kartu ATM miliknya sudah ditukar oleh pelaku.
Korban baru mengetahui telah menjadi korban penipuan setelah sampai di rumah dan mengecek kartu ATM miliknya sudah berganti dengan kartu ATM bank lain.
Saat dicek ke bank ternyata uang korban juga sudah berkurang.
Informasi yang disampaikan Kasubag Humas Polresta Pekanbaru, Iptu Polius Hendriawan, Kamis (16/11/2017) peristiwa penipuan tersebut dialami Shira Aulia (37).
Baca: Puluhan Orang Terjaring Razia, Tak Punya KTP Didenda Rp 50 Ribu
Korban awalnya bertemu dengan salah seorang pelaku di depan Plaza Citra di Jalan Pepaya Kecamatan Sukajadi.
Lelaki yang berlogat Melayu itu awalnya bertanya tempat bersejarah di Pekanbaru.
Setelah terjadi komunikasi, pelaku mulai menjalankan aksinya.
Pelaku mengatakan akan menyerahkan batu pusaka yang ia bawa.
Dalam proses itu datang kawan pelaku yang menambah-nambah cerita soal kehebatan batu pusaka yang dimiliki lelaki yang berlogat Melayu tersebut.
Korban pun dibuat hanyut dengan karangan komplotan ini.
Hingga tanpa disadari mengikuti saja perintah pelaku termasuk meminjam kartu ATM korban.
Korban tidak sadar bahwa pelaku kemudian menukar kartu ATM tersebut dengan bank lain.
Kemudian batu pusaka dibungkus tisu termasuk kartu ATM.
Korban kemudian pulang dan saat membuka bungkusan tisu ternyata kartu ATM yang ada di dalam bukan milik dia.
Saat itulah korban baru sadar sudah ditipu.
"Korban sudah melaporkan kasus tersebut ke polisi. Pelaku masih lidik," kata Polius.
Sekitar peristiwa penipuan yang dialami korban, Polius mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada pada aksi kejahatan.
Menurut Polius pelaku kejahatan akan mengincar korbannya yang lengah.
"Meski berada di pusat keramaian tetaplah waspada dan jangan mudah termakan bujuk rayu dengan iming-iming uang atau keuntungan yang dari benda-benda yang dianggap mistis," pesan Polius.