Pasalnya ia sama sekali tak menduga istrinya meninggal sesaat setelah gempa.
Karena sebelumnya, ia sempat melihat sang istri bersendau gurau dengan anaknya seperti biasa di ruang tamu rumah.
Tidak ada tanda-tanda Fatimah sakit.
Karena hari-hari sebelumnya almarhum bekerja seperti biasa sebagai penjaga toko baju di Kotagede.
"Mungkin karena kecapekan, apalagi istri saya sedang pulas tidur, lalu tiba-tiba berdiri karena kaget, tapi kami sudah mengikhlaskan," kata Haryono.
Camat Sedayu, Fauzan Muarifin dari keterangan warganya memang getaran gempa cukup dirasakan di Sedayu.
Ia mengerti kemungkinan almarhum panik ketika terjadi gempa saking getaran besar yang dirasakan.
Pihak kecamatan pun menyatakan ikut berbela sungkawa sedalamnya.
Dari peristiwa kemarin, Fauzan pun mengimbau kepada masyarakat khususnya warga Sedayu agar selalu waspada jika ada gempa sewaktu-waktu.
"Selalu waspada dan usahakan tenang saat keluar rumah, jangan panik dan cari tempat paling aman untuk berlindung," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)