Aiptu Suanda ditemukan tewas di sebuah rumah kontrakan, Selasa (19/12/2017) (Kolase Tribun Bali)
Saudara ipar Suanda, Mangku Bolang, menuturkan keluarga melihat Suanda tampak linglung sebelum pergi meninggalkan rumah di Dharma Saba pada Jumat (15/12/2017) pukul 10.30 Wita.
Korban sempat bertemu dengan dua orang di luar rumahnya untuk bertransaksi penjualan mobil.
"Dia sempat bertemu dengan dua orang, cewek dan cowok, pakai masker di luar rumah. Setelah itu menghilang tanpa kabar," ucapnya saat ditemui di lokasi penemuan mayat korban.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali dari internal kepolisian Polresta Denpasar, korban bertemu dengan seseorang untuk melakukan transaksi jual beli mobil.
Orang itu diketahui pria dengan nama depan Ketut asal Bondalem, Buleleng.
Ketut ini kemudian diketahui menyewa rumah kontrakan di Jalan Nuansa Kori No 30 yang menjadi TKP penemuan jenazah korban Suanda.
Rumah itu diketahui milik Koe Gandhi Ganesti (53) warga Jalan Nuansa Hijau.
Informasinya, Ketut menyewa rumah berlantai dua tersebut dengan harga Rp 44 juta untuk durasi kontrak selama dua tahun.
Baca: Kenali Tiga Problematika di Honda Jazz, Mesti Tahu Sebelum Beli
Namun pemilik rumah kontrakan baru menerima uang muka sebesar Rp 1 juta dan rencananya akan dilunasi si pengontrak dalam waktu dekat ini.
Rumah kontrakan yang disewa oleh seseorang tak dikenal dan tempat korban ditemukan dalam kondisi membusuk, Selasa (19/12/2017) (Tribun Bali / I Made Ardhiangga Ismayana)
Saat pemilik rumah menanyakan sisa pembayaran, pengontrak tidak bisa dihubungi.
Pemilik rumah pun berencana menemuinya di rumah tersebut, namun yang ditemukan justru mayat Suanda.
"Pengakuan pemiliknya yang saya dengar, bahwa K ini baru bayar Rp 1 juta. Masih uang DP saja. Terus maunya tadi pagi (kemarin, red) ditagih, malah ada orang meninggal," ucap seorang warga, Ni Wayan Astuti, di lokasi kejadian.
Menurut Astuti, sejak Februari silam rumah tersebut sudah kosong tanpa penghuni dan selalu gelap pada malam harinya.