Namun pada Jumat (15/12/2017) sore, warga sempat melihat dua orang (bukan korban) yang akan mengontrak rumah tersebut.
Seiring penemuan jenazah korban kemarin, Ketut pun menghilang bak ditelan bumi. Saat dihubungi, ponselnya mati.
Keluarga Sudah Punya Firasat Buruk
SEJAK tidak bisa dikontak setelah dua jam meninggalkan rumah, istri Aiptu I Made Suanda sudah merasakan sesuatu yang aneh.
Firasat buruk pun menyelimuti seluruh anggota keluarga setelah Suanda tak bisa dihubungi hingga petang.
Sebelum meninggalkan rumah, Jumat (15/12/2017) pukul 11.30 Wita, Suanda berpamitan pada sang istri akan melakukan transaksi mobil di sebuah bank.
Dua jam kemudian, komunikasi di antara mereka justru terputus. Telepon seluler korban tidak dapat dihubungi.
"Dua jam setelah pamit, tidak ada komunikasi. Jam 4 (pukul 16.00, red) ditelepon tidak bisa, teleponnya mati. Jam lima masih mati. Sampai jam 6 di telepon lagi, masih mati," tutur adik kandung korban, Wayan Bima, ketika ditemui di Pendopo Ruang Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Selasa (19/12/2017).
Pihak keluarga pun mulai khawatir.
Bima bersama keluarganya yang lain kemudian melakukan pertemuan.
Keluarga membicarakan masalah ini sebelum melapor pada pihak yang berwajib.
"Kami kumpul keluarga dulu sebelum melapor. Ini kami lakukan untuk mencari tahu. Karena praduga kami sudah negatif, mengingat sebelumnya ada history transaksi (mobil)," tambahnya.
Suanda pernah merasakan pahitnya bisnis jual beli mobil yang digeluti. Korban dulu pernah kehilangan mobil, dan pelakunya sampai saat ini belum ditemukan.
Malam hari sekitar pukul 19.00 Wita, warga satu banjar bahkan luar banjar tempat Suanda tinggal di Dharma Saba, datang ke rumah korban menanyakan keberadaan Suanda.