TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin menjelaskan, menjelang Natal dan Tahun Baru ini, pihaknya juga mengantisipasi ancaman bom dan bekerja sama dengan Densus 88 Anti Teror.
Hal itu disampaikan Kapolda dalam pemusnahan ribuan botol miras di Mapolda Jatim, Kamis (21/12/2017).
"Kami bekerja sama dengan Tim Densus 88 karena mereka bisa membaca pergerakannya," ungkapnya, Kamis (21/12/2017).
Kapolda tidak menampik, karena beberapa waktu lalu tiga orang terduga teroris di Jatim ditangkap Tim Densus.
Penangkapan itu tidak lepas dari pengamatan yang sudah dilakukan oleh Tim Densus yang selalu memantau pergerakan mereka.
Sedang 6.565 botol miras berbagai merek yang dimusnahkan, diperoleh dari hasil Operasi Cipta Kondisi.
Pemusnahan miras di lapangan Polda Jatim itu dihadiri Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Kajati Jatim Maruli Hutagalung, serta pejabat utama Polda Jatim.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin, menegaskan polisi terus berusaha menumpas peredaran miras yang menjadi salah satu penyebab aksi kriminalitas serta kecelakaan.
"Miras bisa menjadi awal adanya suatu kejahatan, dan awal terjadinya kecelakaan," tuturnya.
Orang pertama di Jatim ini mencontohkan terjadinya kecelakaan di wilayah Ciputra pada pukul 03.00 WIB beberapa waktu lalu.
Pengendara diduga dalam pengaruh miras hingga terjadi kecelakaan dan menewaskan orang lain.
"Kalau mau mati sendiri saja nggka apa apa. Jangan ngajak orang lain yang ditabrak," tandasnya.
Sebagai langkah mencegah kriminalitas dan kecelakaan, jajaran di seluruh Polda Jatim melakukan tindakan preventif. Yakni dengan cara mengoperasi miras di toko dan warung-warung.
"Preman juga kami operasi karena untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Terlebih sudah mendekati Natal dan Tahun Baru," tukas Irjen Machfud.