News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gara-Gara Dimarahi Istri, Nengah Sukada Nekat Gantung Diri

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Bali  Muhammad Fredey Mercury

TRIBUNNEWS.COM, BALI – Lantaran sakit hati dimarahi oleh istrinya, I Nengah Sukada warga Banjar Sekardadi, Desa Sekardadi, Kintamani nekat gantung diri di tegalan yang berjarak 1 kilometer dari rumahnya.

Jasad pria berusia 45 tahun ini ditemukan menggantung pada dahan pohon nangka.

Dari informasi yang dihimpun, Nengah Sukada sempat meninggalkan rumahnya pada Jumat (5/1/2018) pukul 07.00 Wita.

Istri Nengah Sukada yakni i Wayan Ngartini bahkan sempat mencari-cari dia namun tidak ditemukan, dan saat mencari di sekitar tegalan pada pukul 08.30 Wita, Wayan Ngartini mendapati suaminya telah dalam keadaan meninggal tergantung di pohon nangka.

Menyadari hal tersebut, sontak Wayan Ngartini berteriak meminta tolong, sehingga warga sekitar berdatangan ke lokasi kejadian, dan berlanjut melaporkan hal tersebut ke Polsek Kintamani.

Baca: Pria Tanpa Indentitas Gantung Diri di Sisi Jalan Tol

Kapolsek Kintamani, Kompol I Putu Gunawan membenarkan bahwa telah terjadi peristiwa bunuh diri pada hari Jumat (5/1), dengan cara gantung diri.

Dari pemeriksaan sejumlah saksi, peristiwa bunuh diri ini bermula pada hari Minggu (31/12), pukul 10.00 Wita, Nengah Sukada sempat dimarahi oleh istrinya, lantaran menyemprot tanaman di kebun saat cuaca hujan.

Sejak hari itu Nengah Sukada tidak berkomunikasi dengan istrinya dan sejak saat itu juga ia tidak pulang ke rumah.

“Saat itu korban tinggal dan tidur pada malam harinya di pondokan yang berlokasi di kebun miliknya yang berjarak 1 kilometer dari rumahnya,” ucap Kompol Gunawan. 

Setelah sempat pergi dari rumah, pada hari Kamis (4/1) pukul 19.00 Wita, Nengah Sukada kembali kerumahnya dan bermaksud untuk menyemprot tanaman di kebun.

Baca: Teknologi M400 Semoga Bisa Bikin Sejahtera Petani dan Anggota HKTI di Bali kata Moeldoko

Melihat hal tersebut, istrinya sempat melarang dia karena cuaca tengah mendung.

Namun Nengah Sukada tidak menanggapi teguran istrinya.

Karena tidak ditanggapi tegurannya, Wayan Ngartini akhirnya marah dan sempat mengeluarkan kata-kata kasar.

Wayan Ngartini merampas alat semprot yang dibawa Nengah Sukada, dan melemparkan alat semprot tersebut. 

“Pada malam harinya, korban pulang dan tidur dirumahnya. Namun selama ada di rumah, korban tidak berkomunikasi baik dengan anak maupun istrinya. Dan pada pagi hari pukul 07.00 wita, korban sudah meninggalkan rumah, hingga ditemukan telah menggantung di dahan pohon setinggi 7 meter diatas permukaan tanah,” jelasnya. 

Berdasarkan pemeriksaan petugas medis Bidan Puskesmas Sekardadi, diduga kuat Nengah Sukada meninggal dunia murni akibat bunuh diri, dengan cara gantung diri.

Sebab tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya, melainkan ditemukan tanda-tanda umum meninggal dunia akibat gantung diri.

Baca: Serangan Bom Bunuh Diri Terhadap Mesjid di Nigeria Tewaskan 14 Orang

Yakni keluar cairan sperma dari kemaluan, luka jerat pada leher, lidah menjulur serta keluar kotoran dari anus. 

“Motif korban nekat melakukan bunuh diri, diduga kuat lantaran sakit hati dimarahi istrinya. Pihak keluarga telah menerima kematian korban sebagai musibah, sehingga tidak dilakukan proses autopsi,” tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini