Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Warga Kebonharjo masih menanti nasib ganti untung usai digusur karena tanahnya dipakai untuk proyek rel kereta api Tawang-Tanjung Emas.
Ketua Forum RW Kebonharjo, Supardjo, mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu realisasi kesepakatan antara warga dan Kementerian Perhubungan terkait ganti layak.
"Semoga segera terlaksana. Sekarang informasi terakhir Kementerian Keuangan masih menunggu surat dari Kementerian Perhubungan terkait anggaran ganti layak warga," kata Supardjo kepada Tribun Jateng, Senin (22/1/2018).
Ia berharap Pemprov Jawa Tengah membantu warga mendorong kementerian terkait agar segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca: Surat Cuti Kampanye Sudah Diajukan, Giliran Ganjar Berburu Rumah Kontrakan
Baca: Tanya Gubernur Ganjar Kepada ASN: Gaji Rp 2,5 Juta Apa Cukup?
Baca: Sapeh Toa, Begitu Suporter Madura United Menjuluki Cristian Gonzales
Menurut dia, saat rapat bersama antara warga Kebonharjo, Dewan Perwakilan Daerah RI, PT KAI, dan Pemprov Jateng, pada 22 September 2017 lalu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan membantu warga Kebonharjo.
Kata Supardjo, Ganjar saat itu berjanji akan mengawal permasalahan warga Kebonharjo.
"Kata Pak Ganjar waktu itu sudah semestinya warga yang memiliki sertifikat hak milik mendapat ganti untung. Tapi sama DPD diperhalus jadi ganti layak. Kami minta Pemprov Jateng dan Ganjar untuk mengawal masalah ini sesuai janjinya dulu," katanya.
Ditanya terkait upaya yang sudah dilakukan, warga Kebonharjo melalui kuasa hukum telah menyurati Ganjar untuk meminta bantuan yang sudah dijanjikan.
Warga Kebonharjo melalui Forum RW dan kuasa hukum telah delapan kali mengirimkan surat ke Ganjar namun belum pernah ditemui.
"Pertama kami dialihkan ke Dinas Perhubungan, lalu diterima Biro Pemerintahan tapi belum ditemui Ganjar sampai sekarang. Kami harap Gubernur Jateng mengawal masalah ini, syukur syukur Pemprov Jateng bersurat ke Kementerian Perhubungan," ucap dia.