News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kang Hasan Dukung Kebijakan Presiden Jokowi Angkat Guru Honorer

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TB Hasanuddin

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, TB Hasanuddin (Kang Hasan) mendukung kebijakan Presiden Jokowi yang akan mengangkat guru honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Karena kebijakan tersebut akan menambah ketersediaan tenaga pendidik, khususnya di Jawa Barat.

Dirinya tidak hanya mendukung tapi akan merealisasikan secepatnya jika ia mendapat amanah dari masyarakat Jawa Barat menjadi Gubernur Jawa Barat.

“Ini justru keinginan saya. Saat saya berkunjung ke beberapa daerah, saya sampaikan bahwa tenaga pendidik harus dihargai dan diapresiasi. Alhamdulillah Pak Jokowi menyutujuinya,” jelas Kang Hasan, Selasa (13/2/2018).

Berdasarkan data yang diterima Kang Hasan kebutuhan tenaga pendidikan di Jawa Barat masih kurang.

“Artinya kita kekurangan guru untuk mendidikan anak-anak kita. Ini adalah Pekerjaan Rumah juga,” jelas Kang Hasan yang akan berdampingan dengan Anton Charliyan (Kang Anton).

Baca: TB Hasanuddin Berziarah ke Makam Marhaen

Kang Hasan menegaskan agar lembaga yang terkait bisa secara adil dalam menetapkan guru honorer menjadi CPNS.

“Juga harus seadil-adilnya, jangan sampai ada yang tersakiti dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Seperti diketahui Jusuf Kalla memastikan bahwa Presiden Joko Widodo juga sudah memberikan restu pengangkatan guru honorer menjadi CPNS.

"Saya sudah bicara dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) tentang kekurangan guru ini. Tahun ini, guru honorer akan diangkat CPNS," ungkap JK saat memberikan inspirasi kepada peserta rembuk nasional pendidikan dan kebudayaan (RNPK) 2018 di Sawangan, Depok, Rabu (7/2).

"Presiden sudah setuju mengangkat guru honorer menjadi CPNS. Ini agar tidak ada lagi guru yang gajinya Rp 400 ribu. Mungkin karena gaji kecil ini makanya tidak dihargai murid, seperti kasus di Sampang, Madura," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini