Dia menghindari dorongan kuat makan benda asing yang bisa saja muncul sewaktu-waktu.
Selepas operasi Januari kemarin, Jahrani menghindari makanan masam atau kecut dan pedas.
"Dia juga tak boleh makan sejenis keripik yang keras dan susah dicerna karena ini akan membuat lambungnya nyeri," kata Jumrah.
Baca: Pengunjung Karaoke Ditemukan Tak Bernyawa Usai Pesta Miras Bareng Temannya
Jahrani makan seperti biasa, cuma tidak langsung dihabiskan. Sesekali dia berhenti, lalu dilanjut lagi makannya.
Jahrani juga tidak suka minum air putih. Ia hanya minum air gula dan teh.
"Dia suka makan apa saja, termasuk ngemil. Kadang-kadang makan 2 kali sehari," ujarnya.
Jahrani menghabiskan waktu nonton acara kesukaannya di TV, seperti musik dan berita.
Jumrah tak hanya menempuh pengobatan medis untuk kesembuhan anaknya. Ia juga pernah memanggil kiai atau orang pintar.
"Satu ruangan ini penuh orang mengaji untuk kesembuhan Jahrani, lalu pernah juga melaksanakan salat hajat," kata ibu dari 5 orang anak ini.
Semua cara telah ditempuhnya, tapi kebiasaan Jahrani makan benda asing masih muncul.
Ia berharap pasca operasi kemarin anaknya bisa segera pulih. Saat ini Jumrah terus mengawasi anaknya, bergantian dengan suaminya.
Sebelum tidur, ia harus memastikan gembok pagar di tempat tidur anaknya sudah terkunci.
Baca: Potongan Tubuh Korban Longsor yang Ditemukan di Pegunungan Lio Belum Teridentifikasi