TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Perangkat Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek harus datang beramai-ramai ke rumah Tukiyem (51), Minggu (4/3/2018) sore.
Saat itu perangkat mendapat laporan, ada satu keluarga kesurupan ramai-ramai.
"Waktu itu karena takut ada yang mengamuk, kami datang dengan 25 orang," ujar seorang perangkat, SJ saat ditemui di Balai Desa Surenlor, Selasa (6/3/2018) pagi.
SJ berkisah, saat sampai di lokasi kondisi memang sangat kacau.
Sejumlah orang yang kesurupan melemparkan benda apa saja ke halaman.
SJ dan kawan-kawan kemudian meringkus satu per satu orang yang kesurupan dan mengikatnya.
Baca: Semula Dikira Tewas Akibat Kesurupan, Tukiyem Ternyata Dicekoki Air
"Kami sudah siap dengan tali, niatnya memang untuk mengikat mereka agar tidak berbahaya," tambah SJ.
Saat tengah sibuk meringkus mereka yang kesurupan, tubuh Tukiyem ditemukan tergeletak di tanah.
Kondisinya nyaris tak terlihat karena tertutup lumpur.
Sementara wajahnya tertutup handuk yang kotor penuh tanah.
"Saya waktu itu nyaris tidak melihat ada tubuh yang tergeletak, karena kondisinya sangat kotor berlumpur," tutur SJ.
Saat tubuh Tukiyem diangkat kondisinya lunglai.
SJ mengaku tidak tahu jika Tukiyem dibunuh secara keji.
Baca: Pembantu RT Tantang Kekasihnya Balaskan Dendam kepada Mantan Majikan, Nyawa Metha pun Melayang
Sebab selama ini keluarga Tukiyem tidak pernah ada masalah.
"Makanya kalau ditanya saya juga bingung, karena mereka selama ini tidak pernah ada masalah," katanya.
Tukiyem ditemukan meninggal dunia di halaman rumahnya, Minggu (4/3/2018) sore.
Polisi yang curiga dengan kematiannya kemudian melakukan autopsi.
Hasil autopsi menunjukkan ada tanda kekerasan di sekitar mulut Tukiyem.
Tanda kekerasan itu diduga karena mulut Tukiyem dimasuki selang dengan air yang mengalir.
Hal ini dibuktikan dengan kondisi organ dalam Tukiyem yang penuh dengan air.
Baca: Tak Biasanya Anniesa Dandan Berlebihan, Suaminya Malah Tanpa Ekspresi
Mulai dari rongga dada, saluran nafas dan paru-parunya.
Karena cairan itu, Tukiyem mati lemas.
Polisi telah memeriksa 15 saksi dan menetapkan 5 tersangka.
Mereka adalah anak dan menantu Tukiyem, serta tiga kerabatnya.
Namun belum diketahui apa motif di balik meninggalnya Tukiyem. (David Yohanes)