Laporan Wartawan TribunJatim.com Nurul Aini
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Masih ingat kasus dugaan jual-beli organ ginjal yang melibatkan warga Batu, Jawa Timur dan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang?
Kejadian serupa sangat mungkin terjadi di Surabaya, kalau Pemkot Surabaya tidak segera bergerak cepat.
Kalut gara-gara terus didesak sang anak yang minta dibelikan ponsel, seorang ibu berusia 41 tahun asal Menanggal, Kota Surabaya menawarkan ginjalnya kepada siapa pun yang mau membelinya.
Baca: Ritual Mengusir Roh Jahat di Tubuh Tukinem Berakhir Tragis, Ini Alasan Mengapa Keluarga Melakukannya
Akibatnya, perempuan berinisial Ny J ini diamankan petugas Posko Terpadu Tanggap Bencana Wilayah Selatan Kota Surabaya, Senin (5/3/2018).
Ia dipergoki petugas ketika sedang duduk di emperan Mal City of Tomorrow (Cito) sambil memegang potongan kardus yang bertulis tawaran ginjal murah itu.
Berdasarkan rilis yang diperoleh TribunJatim.com (grup Surya.co.id) dari Posko Terpadu pada Selasa (6/3/2018), Ny J terpaksa menawarkan ginjalnya karena terdesak tuntutan ekonomi.
Informasi lain menyebutkan, Ny J ingin memenuhi tuntutan anaknya untuk mendapatkan ponsel baru.
Padahal si anak sudah berkali-kali dibelikan ponsel tetapi selalu hilang.
Rilis itu juga menyebutkan, Ny J diantarkan pulang setelah dinasihati untuk tidak melanjutkan niatnya menjual ginjal.
Lebih lanjut dijelaskan, ia akan mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Sosial Kota Surabaya.
"Kami koordinasikan dengan pihak Kelurahan, agar si ibu bisa mendapatkan bantuan sosial dari Pemkot Surabaya," dalam rilis posko terpadu tersebut.
Pihak Linmas Kota Surabaya yang tergabung dalam Posko Terpadu enggan memberikan keterangan lebih lanjut untuk menghormati privasi Ny J dan keluarganya.