TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Rumah Tahanan Bangli, Kamis (8/3/2018), mendadak digegerkan dengan penemuan seorang pria yang tergantung di sebuah pohon durian, pada tegalan yang berjarak 300 meter dari Rutan Bangli.
Berdasarkan informasi di lapangan, pria berusia 23 tahun bernama I Wayan Sudarma tersebut, ternyata merupakan seorang warga binaan rutan Bangli.
Ia tengah menjalani masa hukuman, selama 1 tahun 10 bulan 7 hari, karena terlibat kasus pencurian.
Peristiwa gantung diri tersebut pertama kali diketahui oleh seorang warga sekitar yang kebetulan tengah melewati lokasi kejadian.
Aksi nekat warga Dusun Dana Petapan, Desa Batur Utara, Kintamani, Bangli ini, bermula pada pukul 06.30 Wita.
Baca: Istri Bripka Fer Bantah Selingkuh dengan Kapolsek, Dia Mengaku Hanya Curhat
Sudarma yang merupakan seorang pendamping dapur, izin keluar mencari daun pisang, untuk membuat sesajen.
Namun setelah ditunggu-tunggu, Sudarma justru tidak kunjung datang.
Pegawai Rutan pun berinisiatif untuk mencari Sudarma di sekitar rutan.
Hingga akhirnya mendengar informasi dari warga, bahwa terdapat orang gantung diri di sebuah pohon durian, pada tegalan milik I Gusti Nyoman Wilantara.
Setelah dicek, ternyata korban merupakan warga binaannya.
Kejadian tersebut akhirnya dilaporkan ke polsek Bangli untuk mendapat penanganan.
Baca: Kronologis Siswa SMP di Pontianak Lemparkan Kursi dan Ponsel kepada Gurunya
Kapolsek Bangli, Kompol I Dewa Made Raka, membenarkan hal tersebut.
Pihaknya mengungkapkan, kejadian diketahui pada pukul 07.25 Wita, saat saksi bernama I Ketut Sarna hendak meminjam sebuah pengasahan sabit milik I Gusti Nyoman Wilantara.
Namun saat melewati ladang miliknya, Sarna mendapati sebuah celana jeans menggantung di pohon durian.
Saat diamati lebih dekat, ternyata orang gantung diri menggunakan sebuah sarung.
"Sontak dia minta pertolongan warga sekitar, yang kebetulan lewatlah petugas rutan. Saat diamati, ternyata korban gantung diri adalah warga binaannya, yang sempat izin keluar mencari daun pisang untuk membuat sesaji," tuturnya.
Berdasarkan pemeriksaan petugas, tidak ditemukan kekerasan pada tubuh korban, melainkan ditemukan tanda-tanda murni bunuh diri.
Baca: Hidup Tukinem Berakhir di Tangan Keluarganya, Ada yang Menduduki Perut hingga Mencekoki Air
Sementara motif korban nekat mengakhiri hidup diduga korban terlibat masalah piutang.
Menurut Kalapas Rutan Bangli, Diding Alpian, Sudarma menjadi warga binaan sejak 24 November 2016.
Selama menjadi warga binaan, Sudarma diketahui berperilaku baik sejak 10 bulan terakhir.
Sehingga dia dipercaya menjadi pendamping dapur.
Begitupun pada saat kejadian, sejatinya ia tengah melakukan aktivitas seperti biasa.
Yakni menyiapkan segala perlengkapan memasak untuk warga binaan, hingga menyiapkan kebutuhan membuat sesaji untuk persembahyangan.