Randi yang berada di lokasi kejadian langsung berupaya menyelamatkan para siswa, namun ia hanyut terbawa arus deras sungai.
Selain Randi, korban tewas lainnya yaitu Kepala PAUD Ananda Sidurjan, Iswandari (51).
Persitiwa naas yang menimpa Randi diketahui keluarganya justru dari famili di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
"Pertama dikabari anak saya dari Batam. Pacar almarhum sering berkomunikasi dengan anak saya yang di Batam," ujar Cucu Suhenda (44), paman korban.
Cucu Suhendar menambahkan keluarga tidak langsung mempercayai kabar tersebut.
Keluarga sangat terpukul dan sulit menerima kabar duka tersebut karena Pratu Randi Suryadi baru saja pulang kembali ke Jawa.
"Dia (almarhum) baru pulang dari Poso (Sulawesi Tengah), masih cuti, dan baru kembali ke Jawa. Tahu-tahu ada kabar begini, katanya tenggelam," ujar Cucu Suhendar.
Baca: Diminta Ambil Air Minum di Mobil Tapi Hari Darmawan Menghilang saat Sang Sopir Kembali
Pertanda Aneh
Saat pulang kampung Pratu Randi Suryadi masih dalam keadaan sehat.
Sebelum peristiwa nahas itu Cucu Suhendar mengaku sempat merasakan keanehan.
"Tidak tahu apakah itu pertanda atau bukan. Tiga hari lalu ada yang mengetuk pintu rumah saya dan bilang 'Mang' tapi saat dibuka tidak ada siapa-siapa," ujar Cucu Suhendar.
Kini, Cucu Suhendar dan keluarga besar Pratu Randi Suryadi hanya dapat berusaha untuk mengiklaskan kepergian putra kebanggaan mereka.
"Walau berat, saya akan belajar iklas," ujar Cucu Suhendar.
Karangan bunga duka cita tampak memenuhi rumah duka.