Norti pun dinyatakan meninggal oleh suaminya Nyoman Sutiasa.
Sutiasa tidak melarikan istrinya ke rumah sakit untuk memastikan apakah istrinya meninggal atau tidak.
Tapi ia malah membawa jenazah istrinya pulang ke rumahnya di Pau.
Saat jenazah Norti digotong oleh kerabatnya, mendadak tubuhnya bergerak pelan.
Begitu jenazah ditidurkan di bale-bale, Norti bangkit dan langsung kerauhan.
Hingga di Pura Pejenengan Sakti Norti masih kerauhan.
Menurut beberapa warga dan kerabatnya, Norti menerima pawisik harus menjalani kehidupan sebagai seorang dwijati dengan gelar, Sri Mpu Basuki Bian Ratu Sakti.
Pihak keluarga pun menyanggupi untuk melaksanakan proses diksa/medwijati terhadap Ni Wayan Norti. (*)