TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Gadis pintar. Sosok ini melekat pada diri Bulan Karunia Rudianti.
Gadis kecil yang mengirim surat terbuka pada Presiden Joko Widodo ini memiliki kemampuan akademik yang luar biasa.
Bila umumnya seorang murid menghabiskan 1 tahun untuk belajar di satu tingkatan kelas, tidak halnya dengan Bulan.
Bulan cukup menempuh 6 bulan saja di kelas 1 sebelum lompat ke kelas 2 di SDN 88 Pekanbaru.
Begitu juga saat duduk kelas 2, hanya 6 bulan saja gadis ini kembali lompat ke kelas 3.
Kepala Sekolah SDN 88 Eliana mengatakan bahwa Bulan merupakan anak yang berprestasi. Saat ini ia juara dua di kelasnya.
"Enam bulan di kelas satu, Bulan lalu lompat ke kelas dua. Enam bulan di kelas dua, lalu lompat lagi di kelas tiga," tutur Eliana.
Baca: Dua Polwan Menyamar Jadi PSK Terkait Prostitusi Jaringan Bali, Ini Kronologisnya
Baca: Pernikahan Bermahar Rp 1,4 Miliar Eks Pejabat Berumur 71 Tahun dengan Mahasiswi Diambang Perceraian
Nama Bulan Karunia Rudianti menjadi tidak asing sejak 3 hari terakhir.
Setelah suratnya pada Presiden Joko Widodo viral, Bulan menjadi lebih banyak dikenal orang.
Perhatian dan kepedulian banyak orang tiba-tiba tertuju pada gadis yang berusia 10 tahun tersebut.
Duduk di bangku SD 88 Pekanbaru, Bulan adalah sosok yang sabar.
Gadis difabel yang lahir tanpa kaki tersebut sempat diwawancarai Tribunpekanbaru beberapa hari lalu.
Dari wawancara tersebut diketahui kalau dulu Bulan sering diejek dan dipersikusi oleh teman-teman atas ketidaksempurnaan fisik pada dirinya.
Bahkan kadang kursi roda Bulan didorong sampai jatuh.
"Dulu Bulan sering diejek, di-bully kawan-kawan. Kadang kursi roda Bulan didorong sampai Bulan terjatuh," ungkap dia.
Namun disebutkannya, ia berusaha tetap sabar dan tak melakukan aksi perlawanan atau balasan apa pun.
"Bulan nggak ada lawan atau gimana-gimana. Bulan diam aja, Bulan sabar," sambung dia lagi.
Namun perbuatan 'jahil' teman-temannya itu semua kini sudah jauh berkurang.
Teman-temannya sekarang sudah bisa menerima dan memahami kondisi Bulan.
Selain sabar Bulan ternyata sosok murid yang ceria.
Wali Kelas Bulan di kelas 3B SDN 88 Pekanbaru, Ria Mariati menuturkan Bulan bukanlah sosok anay yang minderan.
Dirinya pandai berteman dan tetap beraktivitas layaknya teman-temannya yang normal.
Soal kemampuan akademik, jangan ditanya.
Bulan adalah sang juara kelas.
Khusus di pelajaran Bahasa Inggris, Bulan adalah jagonya.
Ria tak menampik jika diawal-awal dulu beberapa temannya masih merasa aneh melihat Bulan. Bahkan sampai mengejek.
"Namun setiap hari kita memberi pengarahan di kelas. Kita beri pemahaman, kita ajarkan terus anak-anak. Bahwa Bulan ini anak yang tak bisa sendiri, perlu bantuan. Akhirnya seiring waktu mereka pun mengerti," tutur Ria.
Bahkan hingga kakak-kakak kelasnya sekarang, kerap membantu Bulan.
"Kan lantai ke kantin kita itu agak tinggi. Kalau Bulan mau ke sana, kakak-kakak kelasnya yang membantu mengangkat badannya," paparnya.
Sementara di rumah, Bulan tak kalah aktif.
Ibunda Bulan, Purwanti mengatakan, di rumah Bulan termasuk anak yang mandiri.
Ia tak sungkan-sungkan membantu mencuci piring.
"Padahal sudah saya larang, nggak usah nak. Tapi tahu-tahu, dia sudah selesai aja mencuci piring. Dia bilang bersih kok ma, dijamin," ujar Purwanti.
Selain itu Bulan juga sosok anak yang kreatif.
Tangannya seakan tak berhenti melakukan aktifitas yang mengasah kreatifitas dan inovasi.
Bulan juga anak yang penuh kejutan.
"Kadang dia buat tulisan. Nanti ditempel ntah di pintu atau di mana. Pernah tulisannya terima kasih mama sudah merawat Bulan, I Love You," kisahnya. (Afrizal)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul PINTAR, 6 Bulan di Kelas 2 SD Bulan Gadis Kecil Penerima Kursi Roda dari Presiden Lompat Kelas 3