Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Selain dapat kucuran dana dari APBD Provinsi Kalimantan Utara senilai Rp 12 miliar, penerbangan bersubsidi ke perbatasan juga ditopang oleh APBN dengan anggaran senilai Rp 19 miliar.
Bahkan subsidi penerbangan yang dibiayai APBD sudah mulai terbang sejak awal Maret lalu.
Ada 10 rute yang diterbangi, mencakup Tarakan - Long Bawan, Long Bawan - Malinau, Long Ampung - Malinau, Long Ampung - Tanjung Selor, Long Bawan - Nunukan, Tanjung Selor - Long Bawan, Long Bawan - Long Layu, Binuang - Malinau, Tarakan - Maratua, dan Maratua - Kalimarau.
"APBN sudah mulai terbang lebih dulu melayani masyarakat. Maskapai yang melayani penerbangan itu, Susi Air juga," kata Andi Nasuha, Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Kalimantan Utara, Jumat (23/3/2018).
Harga tiket penerbangan subsidi APBN ini bervariatif.
Harga terendah ialah Long Layu - Malinau Rp 252.500. Harga tertinggi adalah rute Tarakan - Long Bawan Rp 435.500.
Semua rute APBN diterbangi tiga kali dalam seminggu.
Baca: Masalah Ini Diduga Bakal Jadi Tantangan Kapolda Kalimantan Utara
Kabupaten Malinau menganggarkan SOA sebesar Rp 5 miliar mengakomodasi 5 rute.
Kabupaten Nunukan juga menganggarkan sebesar Rp 7 miliar untuk 1 rute (Nunukan - Long Bawan).
Rute SOA Pemkab Malinau rencananya meliputi Malinau - Data Dian, Malinau - Long Nawang, Malinau - Sungai Boh, Malinau - Pujungan, Malinau - Long Alango, Malinau - Long Pala, dan Malinau - Mahak Baru. Sedang Pemkab Nunukan menyibsidi rute Nunukan - Long Bawan.
"Subsidi dari APBD Malinau dan APBD Nunukan belum jalan, karena masih gagal lelang," katanya.
Jika diakumulasikan APBN, APBD Pemprov, dan APBD Nunukan dan Malinau, jumlah dana SOA tahun ini naik 11 persen. Persisnya sudah menyentuh nilai Rp 43 miliar dari tahum sebelumnya hanya Rp 38,5 miliar. (Wil)