Laporan Wartawan POs-Kupang.com, Novemy Leo
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Saat dilakukan otopsi, hati dan ginjal Alm Milka Boimau, TKI yang meninggal di Malaysia itu tidak ada, Senin (26/3/2018).
Sebenarnya jenasah Milka sudah dimakamkan namun karena pihak keluarga curiga maka dilakukan penggalian di tempat pemakamannnya di Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
Kerabat alm. Milka kepada Pos Kupang, Senin Sore mengatakan, proses otopsi sudah dilakukan.
"Otopsi sudah dilakukan. Keluarga menduga ada kekerasan. Karena kepala belakang bagian kiri berwarna biru blau. Otak kecil hancur, organ tubuh sudah tercerai berai. Bahkan Hati dan ginjal korban sudah tidak ada," kata Kerabat korban, Veronika Ata.
Meski demikian, kata Veronika, pihak keluarga masih menunggu info resmi hasil otopsi itu dari dokter.
"Keluarga akan menunggu bagaimana hasil otopsinya disampaikan secara resmi oleh pihak polisi," kata Veronika.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia NTT, Maria Hingi kepada Pos Kupang dari Desa Kotabes, Senin (26/3/2018) mengatakan, saat ini proses penggalian kubur almarhumah Milka tengah dilakukan.
Baca: Diadukan ke Polisi oleh Wartawan, Ini Kata Wali Kota Kupang
Proses penggalian disaksikan keluarga korban dan warga di desa tersebut.
Para aktivis peduli perempuan juga ikut hadir menyaksikan proses penggalian kubur korban.
Untuk diketahui, jenazah Milka Boimau, Tenaga Kerja Indonesia ( TKI) asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal dunia di Malaysia, tiba di Kupang, Minggu (11/3/2018) siang.
Kemudian peti dibuka. Betapa terkejutnya keluarga mendapati sekujur tubuh Milka penuh dengan jahitan. Bekas jahitan terlihat dari pangkal perut hingga bagian dada, membentuk garis lurus.
Selain itu, pada bagian telinga berwarna hitam seperti bekas pukulan.