Tapi kalau di negara lain seperti di Qatar, Dubai ia masih mempertimbangkan.
Tahun lalu Ali sempat bekerja di Kantor UPT-P3TKI Surabaya,namun ia tidak kerasan bekerja di sana dan kahirnya keluar.
“Jauh dari saudara nggak kerasan,” kata Ali yang bekerja sebagai tenaga sekuriti.
Ia berharap kakaknya Syaifudin bisa menggantikan ia bekerja di kantor itu.
“Kalau boleh biar kakak saya yang melanjutkan,kalau saya ingin kerja di dekat sini saja,” tukasnya.
Di keluarga Siti Zainab, juga ada kerabat lainnya yang juga bekerja di Arab Saudi.
Setidaknya, kata Tri Cahyono ada sekitar enam orang di kampung Mertajasah yang bekerja di Arab.
Tiga di antaranya adalah masih kerabatnya. Namun mereka semua ini juga sudah tidak ada kabar lagi.
“Hilang gak ada kabarnya, mudah-mudahan semuanya sehat dan bisa berkirim kabar,” harapnya. (Aflahul Abidin/Wiwit Purwanto/Ahmad Faisol)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Keluarga TKI Korban Pancung Trauma, Emoh Tawaran Kerja di Arab Saudi