TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Komando Distrik Militer (Kodim) 0734/Yogyakarta di Kelurahan Pandeyan mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan masyarakat.
Kali ini apresiasi tersebut datang dari tokoh masyarakat setempat, Peltu Purnawirawan Akhmad Khoeri.
Khoeri menilai, apa yang dilakukan Kodim 0734/Yka melalui program TMMD merupakan sebuah gebrakan dan akselarasi yang tidak boleh dipandang sebelah mata.
Baca: Jumat Keramat: Rumah Mbah Wongso Jadi Sasaran Anggota Kodim Yogyakarta
"Rasa hormat dan apresiasi saya pada Kodim 0734/Yogyakarta yang saat ini tengah melaksanakan program Pra TMMD," kata Khoeri kepada wartawan, Minggu, (25/3/2018).
Khoeri mengungkapkan, kekuatan militer bukan hanya diukur dari lengkapnya persenjataan. Tetapi lebih dari itu, bagaimana bisa berbaur dengan rakyat untuk bekerja dan membuat kesejahteraan lebih merata merupakan kekuatan yang sama sekali tidak bisa dipandang enteng.
"Program TNI Manunggal Membangun Desa sangat positif untuk meningkatkan akselerasi pembangunan pedesaan. Desa merupakan sumber penyuplai bahan pangan nasional. Itulah kekuatan kita sesungguhnya," ungkapnya.
Selain itu, mantan TNI dari Kesatuan Topografi ini berharap, program ini dapat ditingkatkan lagi guna memaksimalkan pencapaiannya.
"Kita berharap program TMMD ini bisa dielaborasi ke daerah kumuh atau tempat-tempat yang kemungkinan akan menimbulkan bencana untuk di perbaiki," harapnya.
Ia menyebutkan, TMMD sangat positif karena menyentuh kebutuhan rakyat. "Sepengetahuan saya usulan programnya dari bawah. Babinsa, Koramil, Kodim sehingga betul-betul menyentuh kebutuhan rakyat yang ada di lapisan bawah.
Sejatinya program ini sudah berlangsung sejak TNI di bawah kepempinan Jendral M.Yusuf pada tahun 80-an dan terus berlanjut sampai sekarang. Alhamdulillah manfaatnya sangat besar dirasakan rakyat," sebutnya.
Sebagaimana diketahui, TMMD ke-101 tahun 2018 berlangsung di kampung Gambiran, Kelurahan Pandeyan, Kec Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Dalam kegiatan program TMMD Reg ke-101 tersebut, membangun akses Talud 86 meter selama 1 bulan merupakan salah satu bagian dari program tersebut.
Disamping juga Rehab RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) 10 unit, Balai RW dan MCK, ungkap Khoeri.