TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Mengetahui anaknya Vincent Prijadi Purwono memiliki bakat melukis, Rudi Purwono tak menyia-nyiakannya untuk mengasah dan mengarahkannya.
Vincent anak kedua Rudi, diketahui adalah penderita autis.
"Bakat melukis Vincent terlihat sejak Juni tahun lalu, saat ia duduk di kelas 2 SMP," tutur Rudi.
Rudi menceritakan, saat Vincent sedang mengikuti pelajaran melukis dan memamerkannya di sekolah, Ia sempat terkejut. Ia tak menyangka lukisan Vincent mempunyai gradasi warna yang ciamik.
"Lukisannya itu beda dengan yang lain, ada gradasi warnanya," tuturnya Pria yang mengenakan kemeja putih polos itu.
Rudi sontak berdiskusi dengan Torando Rodina selaku shadow Teacher (guru pembimbing) Vincent.
Lalu Torando mempunyai ide, Ia menyarankan Rudi untuk memanggil guru lukis.
"Waktu guru lukisnya datang, Ia juga kaget kok warnanya beda terus idenya juga liar," ujar Rudi sambil menirukan omongan guru lukis vincent.
Rudi menuturkan, Vincent lebih enjoy saat belajar melukis ketimbang pelajaran lain.
"Kalau melukis 2 jam bisa fokus, kalau pelajaran lain 1 jam aja sudah kabur," terang Rudi sambil tertawa.
Seiring berjalannya waktu, lukisan Vincent terlihat semakin ada kemajuan. Vincent sangat lihai melukis realis.
"Perkembangan Vincent sangat pesat," tutur Pria asli Surabaya itu.
Setelah 8 bulan berjalan, Vincent sudah mempunya 20 karya lukisan, 12 lukisan kecil dan 8 lukisan besar.
Ia memamerkan lukisannya di acara seminar Enterpreneur bertajuk 'langkah awal pemberdayaan remaja/dewasa penyandang autisme yang di adakan oleh Yayasan ASA (Advokasi Sadar Autisme) Surabaya.