TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sampai sekarang masih fokus upaya pemantauan pipa minyak Pertamina yang membentang di perairan Teluk Balikpapan.
Pipa ini menjadi tempat sumber utama tumpahan minyak.
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) Rasio Ridho Sani mengatakan, pihaknya menerjunkan tim penyelam untuk melihat lokasi pipa minyak Pertamina di perairan Teluk Balikpapan yang dianggap sebagai titik sumber tumpahan minyak.
"Kami sudah melakukan penyelaman untuk lakukan pemantauan pipa, tapi masih kesulitan karena jarak pandangnya terbatas. Kita masih hadapi banyak kendala," katanya kepada Tribun Kaltim di dermaga jetty Chevron Semayang, Balikpapan, Jumat (6/4/2018) siang.
Cuaca buruk sejak pagi hari turun hujan. Air laut situasinya sedang pasang.
Baca: Aliansi Muslimah Aceh Laporkan Sukmawati ke Polda, PAHAM Turunkan Tujuh Pengacaranya
Kondisi alamnya sangat menantang bagi para penyelam KLHK. Tim penyelam sudah ke bawah laut menemukan bentangan pipa minyak.
Rasio menyatakan, tim penyelam berhasil temukan lokasi pipa meski jarak pandang yang terbatas.
Minim cahaya, situasi bawah laut tidak nampak jelas.
"Kami tadi sempat ambil foto kondisi pipa-pipa untuk dilakukan analisis," ungkapnya.
Sampai sekarang, tim penyelam belum menangkap maksimal. Karena itu, akan kembali melakukan penyelaman di waktu berikutnya, pemeriksaan kondisi pipa masih terus berlangsung, belum dianggap mencapai titik final.
Baca: Tiga Proyektil Peluru Bersarang di Kepala, 3 Lainnya di Bagian Kemaluan Korban
"Kami akan tetap upaya melihat kondisi pipa-pipanya. Kami belum bisa pastikan patahan pipa karena apa. Bisa saja karena beberapa hal yang membuat kondisi pipa, entah kemanannya seperti apa, atau faktor lain dari luar. Kami sedang dalami," ungkapnya.
Namun pastinya, tim penyelam sedang mengumpulkan informasi dan melakukan pengambilan dokumentasi terhadap keberadaan pipa.