TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Warga Jatigede yang dikunjungi kandidat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta dibuatkan pekerjaan yang akan memberikan penghasilan.
Sejak rumah mereka ditenggelamkan 2015 silam, mereka pindah ke tempat baru dan kehilangan mata pencahariannya.
Sebanyak 750 ribu Kepala Keluarga yang menempati 28 desa, di 5 kecamatan di Jatigede ini rumahnya sudah tenggelam dan menjadi waduk Jatigede.
"Dampak dari pembuatan waduk itu, sebanyak 60 ribu jiwa masyarakat Jatigede kini tidak punya penghasilan karena tanah pertanian tidak ada lagi," kata Ketua Adat Jatigede, Agus Haruman,Sabtu(14/4/2018).
Menurut dia, tak hanya kehilangan rumah, masih ada tersisa masalah hukum, dimana sebagian kecil warga ada yang belum selesai masalah ganti ruginya.
"Jadi persoalan ini, agar diketahui dan menjadi perhatian para pemimoin dan calon pemimpin dalam memutuskan suatu kebijakan," kata Agus.
Sementara itu, Dasim Dasta, warga setempat mengaku kehilangan tanah pertanian.
Padahal dulu saat rumahnya dan sawahnya belum ditenggelamkan, dia punya mata pencaharian.
"Sekarang saya nganggur, luntang-lantung nggak ada yang digarap," kata petani berusia 75 tahun ini.
Ridwan Kamil menyatakan bahwa dirinya merasakan kegelisahan warga Jatigede.
Terkait masalah hukum harus ada penyelesain proses hukum.
"Namun saya kagum sikap warga di sini. Mereka telah mengikhlaskan takdirnya. Sekarang mereka minta pada saya, apa gagasan untuk mereka agar punya penghasilan baru," kata cucu KH. muhyidin, ulama besar pendiri Pesantren Pagelaran ini.
Menurut dia, dulu warga di sini penghasilannya dari pertanian,sekarang tanahnya tidak ada karena sudah menjadi waduk.
"Saya yakin manusia bisa beradaptasi. Ketika dipindahkan karena rumahnya dijadikan waduk harus ada cara-cara baru menghadapi masalah hidup," kata Kang Emil sapaan akrabnya.