Modus Nyaris Sama
Kapolresta Denpasar mengakui perampokan di ATM BCA Mumbul memiliki kemiripan dengan modus perampokan di ATM CIMB Niaga di Nirmala Balangan, Kuta Selatan.
Para pelaku juga menyemprotkan cairan hingga membuat mata korbannya perih dan merasa pusing.
"Hampir mirip, modusnya nyaris sama," imbuhnya.
Meski demikian ia tidak ingin berspekulasi apakah para pelaku dari kasus-kasus serupa merupakan sebuah jaringan.
Namun ditegaskan, kasus perampokan di ATM BCA Mumbul ini belum ada indikasi pelaku menggunakan senjata api ketika beraksi.
Kabar mengenai adanya tembakan adalah hoax.
Yang terjadi ialah ada pemecahan kaca dan semprotan cairan yang digunakan perampok.
"Tidak ada senpi, suara 'dor' itu hanya provokasi yang diekspos di medsos. Kepercayaannya belum 100 persen," tandasnya.
Ditambahkan, petugas kini sedang menyelidiki cairan tersebut di laboratorium forensik.
"Kami akan periksa apakah kandungan cairan yang menempel di kaus yang digunakan korban tersebut. Korban ada tiga, seorang sopir, karyawan, dan satpam. Sopir sudah tua kakinya sakit, pihak keamanan belum terlatih, dan karyawan juga sangat ketakutan," ujarnya.
Untuk diketahui, ini merupakan kasus perampokan ATM ketiga dalam lima bulan terakhir. Itu artinya, kasus perampokan ATM cukup sering terjadi di Bali, khususnya wilayah Kuta.
Baca: PN Tangerang Putuskan Bong Parnoto dan PT Rajawali Parama Konstruksi Tak Bersalah
Kasus pertama menyasar ATM MayBank di Surfer Paradise, Kedonganan, Kuta pada November 2017.
Kasus kedua, pelaku merampok uang ATM CIMB Niaga di Nirmala Supermarket Balangan, Kuta Selatan, awal Maret 2018.
Hingga kini kedua kasus tersebut belum terungkap oleh polisi.
Ini menjadi PR bagi petugas kepolisian untuk mengungkap kasus serupa, tak hanya dengan cara manual (kekerasan) juga dengan model skimming.
Disinggung mengenai kasus-kasus terdahulu yang hingga kini juga belum terungkap, Hadi Purnomo mengatakan pihaknya terus melakukan pendalaman.
Hadi Purnomo mengakui, kawasan Kuta Selatan dan Kuta memang menjadi zona merah bagi satuannya.
Karena itu, ia selalu mengimbau, dan juga sudah berkoordinasi dengan Bank Indonesia supaya selalu ada pengawalan.
Ini kesekian kalinya, pihaknya melakukan imbauan supaya pihak bank atau penyalur/pengambil dana cash meminta pengawalan polisi.