Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA-UB) Malang Yusri Abdillah mengungkapkan tentang sosok Bupati Eka.
Dikatakan, Bupati Tabanan itu sebagai sosok yang terbuka dan mempunyai inovasi dalam pembangunan khususnya di pelayanan sektor publik dengan pelayanan sepenuh hati dan keiklasan.
“Orangnya terbuka, punya inovasi untuk pembangunan Tabanan. Inti Pelayanan di sektor publik dengan sepenuh hati,” ungkapnya.
Hadir juga dalam acara tersebut, sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Tabanan, para akademisi baik dosen maupun mahasiswa.
Berbagai tanggapan maupun masukan dengan berbagai perspektif terkait buku yang muncul atas inisatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut berdatangan dari peserta diskusi.
Apresiasi positif juga tidak sedikit mengingat isi buku itu menguraikan perjalanan seorang Ni Putu Eka Wiryastuti hingga akhirnya menjabat bupati dan melayani masyarakat.
Salah satunya Wakil Dekan III FIA-UB Mohammad Rozikin mengatakan buku investasi hati memberikan satu nuansa baru.
Misalkan sebuah keputusan yang diambil bersumber dari hati maka akan menimbulkan kesan berbeda dari keputusan yang hanya berdasarkan akal sehat saja.
“Kalau orang bertindak, orang berbuat, itu kalau berangkat motivasinya dari hati, itu akan betul-betul tulus. Tidak akan merasa berat. Kalau itu berangkat dari hati, rintangan itu akan ringan .Sehingga hal-hal yang dianggap sulit, dengan hati yang lapang dengan hati yang ikhlas kesulitan itu akan terselesaikan,” imbuhnya. (*)