Jadi, ceritanya Indra dan korban ini pernah pacaran kurang lebih satu tahun.
Setelah itu, tanpa diketahui penyebabnya, hubungan kedua orang ini renggang dan mereka putus.
Pasca putus, keduanya tetap menjalin komunikasi secara baik. Hingga akhirnya, tersangka mengajak korban bertemu.
"Sebelum pertemuan itu, tersangka sudah menyiapkan skenario. Sebelum diajak ke villa, tersangka memang sudah berniat menyekoki korban miras. Setelah teler, dia akan membawa korban ke villa di Tretes," kata dia.
Hari pertemuan itu tiba. Korban dan tersangka bertemu di sebuah warung kopi di Sidoarjo.
Korban kaget karena pertemuan itu bukan empat mata. Tersangka mengajak tiga teman lainnya.
Layaknya pertemuan seorang teman dan temannya, mereka bercanda dan tawa.
Hingga akhirnya, tersangka mengeluarkan sebuah minuman.
Di sana, tersangka mulai memaksa korban untuk ikut minum miras itu.
Korban sempat menolak. Namun, tetap dipaksa, hingga akhirnya korban juga ikut minum miras itu.
"Tak lama, korban teler. Saat teler itu, korban dibonceng dan dibawa ke Tretes. Di Tretes, Indra dan tiga DPO lainnya melampiaskan nafsu bejatnya setelah membereskan biaya menyewa villa. Dimulai dari Indra terlebih dahulu, dan dilanjutkan tersangka lainnya yang masih DPO," tambahnya.
Setelah itu, tersangka dan temannya memulangkan korban ke rumahnya.
Korban dibawa ke villa selama satu hari satu malam.
Sesampainya di rumah, korban dimarahi dan ditanya orang tuanya.
Saat itu juga, korban menceritakan kejadian yang menimpanya.
Orang tua korban geram dan melapor ke polisi.
"Kami masih kembangkan kasus ini. Kami akan menyelidikinya, termasuk mengejar tiga tersangka lainnya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," pungkas dia. (Galih Lintartika)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Gadis Sidoarjo Alami Hal Memilukan di Vila Tretes Pasuruan, Ia Dibikin Teler dan Dipaksa Lakukan Ini