TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Penipuan lewat telepon dengan modus mengarahkan transaksi di ATM menimpa I Wayan Sania (39).
Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke polisi oleh saudara Sania, yakni I Made Kariaka (42) warga Banjar Kaja Desa Serangan Denpasar.
Sania masih terbilang adik dari Made Kariaka alias Made Aka.
Sania dan Made Aka begitu terkejut ketika saldo di rekening bank terkuras hingga tak tersisa alias nol rupiah.
Ditemui di rumahnya, Made Aka menceritakan kejadian yang menimpa I Wayan Sania.
Menurut dugaannya, Sania terkena hipnotis pelaku melalui telepon seluler (ponsel).
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (3/5/2018) lalu.
Awalnya, Made Aka dan Sania serta dua rekannya hendak ke daerah Poh Manis, Denpasar Timur.
Tujuan mereka untuk mencari informasi terkait upacara melaspas dan ngetek linggih merajan yang ada di rumahnya.
Baca: Logam Mulia Seberat 1,9 Kg dalam Kantung Plastik Bertuliskan Emas Pegadaian dan Emas Antam
Dalam perjalanan di sebuah mobil mini bus ke Poh Manis, Made Aka mendapat telepon dari seseorang yang tidak dikenalnya.
Orang ini mengaku sebagai pelanggan yang akan menyewa sebuah boat milik bosnya.
Nama orang itu Darmawan, yang diduga sebagai nama samaran.
Selama Made Aka dan Sania dalam perjalanan, si Darmawan beberapa kali menelepon dan membicarakan tentang sewa-menyewa boat.