Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nando
TRIBUNNEWS.COM, BANGKINANG - Meriam Lelo Kerajaan Gunung Sahilan yang memakan korban menggemparkan Kampar.
Belum diketahui pasti penyebab Lelo pecah saat diletuskan dalam acara kerajaan, Rabu (9/5/2018) kemarin.
Lelo digunakan pada setiap acara kerajaan sejak turun-temurun.
Raja Gunung Sahilan, Tengku Muhammad Nizar menyatakan Lelo adalah milik kerajaan.
Ia mengatakan, Lelo terbuat dari tembaga.
Nizar sendiri tak tahu secara pasti tahun berapa Lelo itu dibuat.
Baca: Korban Tewas akibat Ledakan Meriam Lelo Gunung Sahilan Bertambah
"Kalau saya tanya orang-orang tua, sudah ada sejak Kerajaan ada. Saya kurang tahu juga," katanya.
Ia juga tidak tahu pasti sudah berapa kali Lelo digunakan.
Lelo diketahui terakhir dipakai pada Penobatan Tengku Muhammad Nizar Yang Dipertuan Agung sebagai Kerajaan Gunung Sahilan, Minggu (27/1/2017) lalu.
Lelo diletuskan menyambut kedatangan Raja yang akan dinobatkan.
Merujuk referensi yang ada, Kerajaan Gunung Sahilan berdiri pada tahun 1700 silam.
Jika benar sudah ada sejak Kerajaan berdiri seperti yang dikemukakan oleh Tengku Nizar, maka Lelo sudah berusia lebih dari 300 tahun.
Dua Korban Meninggal
Korban meninggal terkena ledakan Meriam Lelo bertambah.