News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Rutan Mako Brimob

Anggota Polisi Menitihkan Air Mata di Tengah Shalat Ghaib Untuk Korban di Mako Brimob

Editor: Suut Amdani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan anggota Polres Semarang menggelar Shalat gaib dan doa bersama, untuk lima anggota polisi yang menjadi korban kerusuhan di Rutan cabang Salemba Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

Pelaksanaan Shalat ghaib ini dilakukan usai para jamaah menunaikan ibadah Shalat Jumat di Masjid Baitul Muslimin, kompleks Mapolres Semarang, Jl Gatot Subroto No 85, Ungaran, Jumat (11/5/2018) siang.

Suasana khusyuk dan haru tampak menyelimuti selama berlangsungnya ibadah shalat yang terdiri dari empat takbir tanpa rukuk dan sujud ini.

Bahkan tak sedikit para anggota kepolisian ini yang menitikkan air mata saat imam membacakan doa.

"Shalat ghaib ini sebagai ungkapan duka cita bagi rekan sejawat, sekaligus dukungan moril bagi keluarga yang ditinggalkan," ungkap Kapolres Semarang AKBP Agus Nugroho.

Agus mengatakan, dukacita tidak hanya dirasakan oleh keluarga para korban.

Namun anggota Polri di selurih Indonesia juga metrasakan hal yang sama.

"Kami keluarga besar Polres Semarang sepenanggungan dengan apa yang dirasakan keluarga korban," ujarnya.

Sebelum pelaksanaan Shalat Ghaib, KH Marhani menyampaikan tausiyah tentang makna jihad kepada para jamaah.

Usai Shalat Jumat, puluhan anggota Polres Semarang menggelar shalat gaib dan doa bersama, untuk lima anggota polisi yang menjadi korban kerusuhan di Rutan Cabang Salemba Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Shalat gaib dilaksanakan di Masjid Baitul Muslimin, Kompleks Mapolres Semarang, Jalan Gatot Subroto No 85, Ungaran, Jumat (11/5/2018) siang. (KOMPAS.com/Syahrul Munir)

Seksi pengembangan Baznas Kabupaten Semarang ini mengatakan bahwa yang syahid dalam insiden kerusuhan di Rutan Cabang Salemba Mako Brimob Depok tersebut justru adalah kelima anggota polisi tersebut.

Sebab kelima polisi tersebut meninggal dunia saat menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat.

Tugas tersebut adalah mulia, karena termasuk perbuatan yang baik dan benar.

"Pengertian jihad itu luas. Seorang kepala keluarga yang meninggal dunia saat bekerja untuk menafkahi anak istrinya, itu juga syahid. Apalagi anggota Polri yang meninggal dalam tugas menjaga keamanan," kata Marhani

Sementara itu Kasubag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi mengatakan, selain anggota polisi dan jajaran perwira di Polres Semarang, pelaksanaan Shalat Ghaib juga dilakukan oleh polisi dan masyarakat di tingkat Polsek se jajaran Polres Semarang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini