TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jenazah para pelaku bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya belum diambil keluarga dan dimakamkan.
Hal itu karena penolakan warga Surabaya saat hendak dimakamkan di TPU Putat Gede, Sawahan, Surabaya, Kamis (17/5/2018) petang.
Diketahui, 10 jenazah pelaku bom bunuh diri di tiga gereja dan Polrestabes Surabaya masih berada di ruang jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim, Jumat (18/5/2018).
"Belum tahu kapan jenazah yang belum diambil ini mau diserahkan dan dimakamkan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Franz Barung Mangera, Jumat (18/7/2018).
Baca: Fatihin, Buletin ISIS Berbahasa Indonesia Dukung Serangan Teror Surabaya
Dia berharap, jenazah para pelaku bom di Surabaya bisa segera diambil guna dimakamkan lantaran proses identifikasi sudah selesai.
"Kami hanya bisa menunggu saja, sambil berharap semoga cepat selesai," ucap Barung.
Ke-10 jenazah pelaku yang masih berada di ruang jenazah RS Bhayangkara, yakni jenazah Dita Oeproyanto (46), istri dan empat anaknya, yakni Puji Kuswati (43) dan empat anaknya Fadilah Sari (12), Pemela Riskika (9), Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim.
Baca: Nafa Urbach Bersedia Dipacari Anggota Densus 88 dengan Syarat!
Mereka merupakan pelaku bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel Madya, GKI Jl Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Surabaya.
Sedangkan empat pelaku lainnya, yakni keluarga Tri Murtiono (50), istrinya, Tri Ernawati (43), M Dafta Amin Murdana (18), dan M Satria Murdana (15). (Fatkhul Alami)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Warga Surabaya Tolak Jenazah 10 Pelaku Bom Bunuh Diri,