"Dia mengancam akan memelet (guna-guna) anak saya untuk memuaskan korban. Itu yang membuat saya jengkel," ungkap Nur Kholik.
Karena sudah jengkel, Nur Kholik kemudian mencekik leher Sunarti dengan tangan kiri. Upaya itu dilakukan dua kali karena saat dicekik pertama korban masih bergerak dan sempat menendang pintu mobil.
Setelah yakin korbannya tewas, pelaku kemudian membawa berputar putar hingga malam. Ide mengubur mayat korban di pemakaman umum Desa Tegowangi juga muncul spontanitas.
3. Kubur di Malam Hari
Sebelum mengubur, pelaku sempat melakukan survei ke lokasi makam. Namun karena menjelang Ramadan areal makam masih ramai didatangi warga yang hendak nyekar.
Pemakaman korban kemudian dilakukan tengah malam usai salat tarawih.
"Saya mulai mengubur sekitar pukul 23.00 hingga tengah malam," ujarnya.
Pelaku menggali makam setelah meminjam cangkul milik kerabatnya seorang diri di tengah kegelapan malam.
"Saya sendirian menggali makam dalam kondisi gelap tanpa penerangan. Kemudian mayatnya saya turunkan dari mobil dan saya seret ke lokasi pemakaman," ungkapnya.
Nur Kholik terpaksa menyeret mayat korban karena tidak kuat mengangkat mayat korban.
Karena suasana gelap dan mengubur secara tergesa-gesa, Nur Kholik mengaku tidak begitu memperhatikan kaki korban yang masih menyembul di atas makam. Apalagi makam hanya digali sekitar setengah meter berlokasi di atas makam lama.
4. Selingkuh
Nur Kholik sendiri mengaku terlibat perselingkuhan dengan korban masih belum begitu lama.
Awalnya pria yang dipercaya keluarga korban sebagai penasehat spiritual itu diminta suami korban yang berprofesi sebagai kontraktor untuk memonitor gerak gerik korban.
"Suami korban curiga istrinya telah selingkuh sehingga meminta saya untuk mengawasi," ungkapnya.
Namun karena sering bertemu dan saling curhat, keduanya malah terlibat perselingkuhan.