Setelah itu, Renta kembali menelepon Lia dan Henderson. Namun, ponsel keduanya tidak aktif.
Baca: Menko Luhut: Demi Stabilitas Kawasan, Indonesia Hormati Hukum Internasional
"Pas aku telepon nggak aktif hp mereka. Aku mulai curiga," ucap Renta.
Tak lama kemudian, Iting kembali menelepon dan berkata ada kabar buruk.
"Kalau ada dengar kabar jangan terkejut," kata Renta menirukan ucapan Iting kala itu.
"Aku telepon lagi si Henderson dan Lia, tetap nggak aktif juga hp mereka," katanya.
Lalu, Iting kembali menelepon dan mengingatkan kembali kalau ada mendengar kabar buruk jangan terkejut.
Iting pun kembali mematikan telepon setelah mengulang ucapan tersebut.
"Terus datanglah telepon dari anakku yang paling besar, Hardi. Ia mendapat kabar dari orang bahwa Lia sudah tewas bersimbah darah di kamar mandi gereja. Menjerit dan terkejut aku waktu mendengar kabar itu. Sudah kayak bukan manusia rasanya," ucap Renta.
Ia tidak menyangka Lia secepat itu meninggalkannya. Lia merupakan tulang punggung keluarga mereka.
Sebab, Renta yang berstatus janda hanya bekerja sebagai pemulung. Ia harus banting tulang untuk bisa menghidupi enam anaknya.
Baca: Mahasiswa hingga Dekan Universitas Riau Kaget Tiba-tiba Kampusnya Digeledah Densus 88
Ditangkap
Polisi dari Satuan Reserse Kriminal Polres Deliserdang menangkap Henderson saat hendak melarikan diri, Kamis sore.
Ia diringkus sekitar pukul 16.30 WIB, berselang kurang lebih tujuh jam setelah dugaan melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap Lia.
Kabid Humas Polda Sumut AKBP Tatan Dirsan Atmaja membenarkan polisi telah menangkap Henderson.
"Setelah kami lakukan pengejaran, pelaku berhasil diamankan. Dan saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya. Sebelumnya, terjadi cekcok antara pelaku dan korban sehingga pelaku emosi dan kehilangan kendali. Pelaku sudah diamankan ke Polres Deli Serdang," ujar Tatan, Kamis malam.