News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terkuak Pembunuhan di Pakuwon City Ternyata Terkait Bisnis Narkoba Dibumbui Kisah Asmara

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Polrestabes Surabaya membawa korban dari Apartemen Educity Pakuwon City Surabaya ke RSUD Dr Soetomo, Senin (28/5/2018). SURYA/FATKUL ALAMY

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pembunuhan sadis terhadap AP (inisial) di apartemen Educity Pakuwon City, Surabaya akhirnya terkuak.

AP yang tinggal di Jakarta tapi asalnya Pontianak, Kalimantan Barat ini dihabisi empat orang asal Pontianak.

Satu dari empat pelaku, SP (33) dibekuk Unit Resmob Polrestabes Surabaya, 1 Juni 2018.

Sementara tiga pelaku lain, yakni IM, RY, dan HR masih dikejar.

"Tersangka yang sudah ditangkap ini (SP) berperan membantu menghabisi korban. Dia memegangi kaki korban saat pelaku lainnya memukul dan menusuk korban," sebut AKBP Sudamiran, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Rabu (7/6/2018).

Menurut Sudamiran, HR adalah sebagai pelaku utama dalam peristiwa ini. Dia menusuk dada kanan dan kiri serta perut korban pakai pisau.

"Sedang IM memukul kepala korban pakai potongan besi. Dan RY memegangi kaki saat IM memukul korban," jelas Sudamiran.

Berikut fakta mengejutkan dari pembunuhan ini:

1. Bisnis Hitam

HR, Pelaku pembunuhan sadis di apartemen Educity Pakuwon City, Surabaya, ternyata memiliki hubungan bisnis dengan korbannya, AP.

Namun hubungan bisnis yang terjalin cukup lama itu adalah bisnis hitam: narkoba.

Dari penyidikan yang dilakukan polisi sejauh ini, terungkap bahwa HR berada di dalam jaringan bisnis narkoba yang sama dengan AP.

2. Tagih Uang

Bima menjelaskan, korban ke Surabaya dan bertemu dengan HR guna menagih utang dari bisnis narkoba sebesar Rp 211 juta yang belum dibayar.

“Korban saat tiba di Surabaya dijemput tersangka HR, selanjutnya bertemu di apartemen Educity,” sebut Iptu Bima Sakti, Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Rabu (7/6/2018).

HR menjanjikan kepada AP, uang Rp 211 juta sudah ada dan akan diserahkan ke korban saat berada di Surabaya.

“Saat di perjalanan saat dijemput, tersangka HR mengatakan kepada korban uang Rp 211 juta sudah ada, tapi belum diserahkan,” terang Bima.

3. Cemburu

Selain soal utang atas bisnis narkoba yang menjadi motif pembunuhan ini, juga lantaran asmara.

HR merasa cemburu dan tidak terima teman wanita dekatnya, EV digoda dan didekati korban.

“Karena cemburu itulah yang menjadi salah satu latar pelakang HR menghabisi korban,” terang Bima.

Saat ini Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya yang menangani kasus ini masih memburu tiga pelaku lainnya, setelah SP ditangkap di Pontianak, 1 Juni 2018.

4. Pesta Narkoba

Fakta baru pembunuhan sadis di Apartemen Educity Pakuwon City, Surabaya, terungkap.

Dari penyidikan, polisi mengungkap bahwa korban bersama 4 pelaku sempat menggelar pesta narkoba di lantai 17, kamar 1707 di apartemen tersebut, Minggu (27/5/2018) siang.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran menceritakan, begitu korban tiba di apartemen, dia dan empat pria yang akan membunuhnya mengisap sabu-sabu seberat 0,5 ons.

Setelah nyabu bareng, tiga tersangka yakni IM, Ry dan SP keluar kamar dan ke kamar 0527 apartemen tersebut. Sedangkan HR dan korban masih di kamar 1707.

Pada pukul 17.00 WIB, SP dan IM kembali ke kamar 1707 dan mendapati tersangka HR sedang pegang pisau yang berlumuran darah.

Sedangkan korban duduk bersandar di lantai dalam keadaan luka tusuk pada dada kanan dan banyak mengeluarkan darah.

Bukannya membantu, IM ikut membantu menghabisi korban. IM mengambil potongan pipa besi dan memukul korban.

“Dua tersangka lainnya, SP dan RY juga ikut membantu. Mereka memegang kaki korban supaya korban tak berontak dan melawan,” jelas Sudamiran.

Begitu korban tak berdaya, IM, SP, dan HR menyeret korban ke kamar mandi. Di kamar mandi, penganiayaan terhadap korban berlanjut hingga akhirnya AP pun tewas.

Kematian korban baru diketahui oleh petugas apartemen Educity Pakuwon City, Senin (28/5/2018) pagi. (Fatkhul Alami)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini