Angin kencang dan gelombang tinggi tiba-tiba datang menghempas perahunya.
Hempasan itu tak pelak membuat pancernya patah, hingga perahunya terbalik.
“Kemudi patah, perahu langsung terbalik. Langsung saya pegangan di lambung perahu yang terbalik. Mesinnya masih utuh," katanya.
Besarnya arus dan kencangnya angin membuat perahu berbahan fiber dengan dua mesin berkekuatan 550 PK dan 13 PK itupun akhirnya terseret hingga ke arah timur.
Siswanto mengaku pasrah atas kejadian yang menimpanya itu.
"Sudah pasrah dan berharap ada orang yang bisa menolong. Tapi kejadian ini tidak membuat saya kapok. Hanya ini soalnya mata pencaharian saya, sudah risiko," tutup Siswanto. (rtu)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kisah Siswanto, 24 Jam Terombang-Ambing Sendirian di Perairan Singaraja: Saya Sudah Pasrah,