News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Uskup Suharyo Ajak TNI/Polri Awali Menyanyikan Lagu Pujian Tanah Air

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uskup TNI/Polri, Mgr. Ignatius Suharyo di Pontianak, bersama jajaran TNI/Polri

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Uskup TNI/Polri, Mgr. I. Suharyo mengajak seluruh anggota TNI-Polri untuk mengawali menyanyikan lagu puji-pujian tanah air termasuk lagu kebangsaan agar tumbuh semangat patriotisme dan cinta tanah air.

Pujian dan pujaan kepada tanah air tercinta Indonesia itu dinilai sebagai langkah yang tepat untuk menghilangkan sekat-sekat yang ada dalam masyarakat serta mengikis budaya SARA.

Hal ini perlu dilakukan mengingat karakteristik yang menonjol dari bangsa Indonesia terletak pada kemajemukan masyarakatnya.

Karakteristik itu selain sebagai keistimewaan juga sekaligus sebagai ancaman jika tidak diperlihara semangat satu bangsa.

Demikian ditegaskan Mgr Suharyo dihadapan para peserta “Misa Kudus Oleh Uskup TNI/Polri - Tatap Muka Dalam Kunjungan Pastoral Uskup TNI/Polri Dengan Umat Katolik Se-Garnizun Pontianak”, Rabu (18/7/2018).

Dalam penjelasannya, Mgr. Suharyo mengingatkan, untuk menjaga, mengelola dan merawat keutuhan nilai dari kemajemukan itu tidaklah semudah mengucapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Konflik dan pertikaian tidak sekali muncul untuk menguji kualitas persatuan dalam kemajemukan yang selama ini dipeluk erat sebagai identitas bangsa.

Situasi kamtibmas sampai saat ini harus diakui selalu menjadi topik hangat untuk diperbincangkan.

Di tengah situasi negara yang kurang kondusif saat ini, Indonesia membutuhkan lembaga keamanan yang bertujuan untuk menjaga bangsa ini dari rongrongan musuh yang memecah belah persatuan bangsa.

“Pilar utama dalam menjaga keamanan dan pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah TNI dan POLRI. Solidaritas dan sinergisitas antara TNI-POLRI dalam upaya merawat keharmonisan adalah inti kekuatan negara yang berdaulat. Dengan demikian hubungan erat antara TNI dan Polri merupakan garda terdepan serta kekuatan yang akan mampu menata dan sekaligus menjaga peradaban antara hubungan masyarakat dengan negaranya. Oleh karena itu, TNI/Polri perlu dibekali dan dibina kehidupan kerohaniannya,” ujar Mgr Suharyo dalam keterangannya, Kamis (19/7/2018).

Mgr. Suharyo, yang juga Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) ini, mengingatkan kembali gagasan dan permintaan Menhan RI pada waktu itu, Sri Sultan HB IX pada 3 November 1949 agar dibentuk staf yang khusus menangani kebutuhan rohani bagi tentara dan polisi.

Dengan berpedoman pada Dekrit Tahta Suci, kemudian dibentuklah Keuskupan TNI/POLRI-Ordinariat Militer Indonesia atau Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI) pada 25 Desember 1949 dengan mengangkat Mgr. Albertus Soegijapranata SJ sebagai Vicarius Castrensis (Uskup Militer) pertama Indonesia.

Soegijapranata kemudian digantikan, Justinus Kardinal Darmojuwono Pr dan Julius Kardinal Darmaatmadja SJ.

Dijelaskan lebih lanjut, pada 1946 Mgr Soegijapranata menulis surat kepada Paus, agar Vatikan mengakui kemerdekaan Indonesia dan kemudian pada 1947, Vatikan mengakui kemerdekaan Indonesia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini