News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologi Bu Lurah Pura-pura Mati Agar Selamat Dari Percobaan Pembunuhan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lurah Penataban, Banyuwangi, Sri Wilujeng, saat mendapat perawatan di Puskesmas usai mengalami percobaan pembunuhan.

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI -- Wilujeng Esti Utami (53), lurah Penataban, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ditemukan warga nyaris tenggelam di Sungai Sere di Dusun Sendangrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Selasa malam (31/7/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.

Dari pemeriksaan sementara pihak kepolisian, diketahui bahwa Ibu Lurah dijemput oleh tersangka Agus Siswanto, warga Kecamatan Muncar, Selasa (31/7/2018) sekitar pukul 12.00 WIB di kantor Kelurahan Penataban, dengan mengunakan mobil Hyundai warna silver milik tersangka.

Mereka berencana menemui Gus Maki, Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi, dengan membawa uang tunai Rp 60 juta.

Sebelum menjemput Ibu Lurah, Agus sempat meneleponnya dan mengatakan bahwa Gus Maki membutuhkan uang Rp 60 juta.

Bahkan, Agus meminta seorang rekannya yang berinisial S untuk mengaku kepada Ibu Lurah sebagai Gus Maki melalui telepon seluler.

Agus dan Ibu Lurah kemudian berencana menuju ke Pondok Pesantren Blokagung untuk menyerahkan uang tersebut. Namun, ternyata Agus tidak langsung menuju ke Blokagung, namun malah membawa keliling Ibu Lurah hingga ke Kalibaru.

"Dalam perjalanan, tersangka meminta Ibu Lurah melempar uang ke kursi belakang dan Ibu Lurah menolak. Saat itu tersangka mulai memukul korban di bagian kepala menggunakan palu yang sudah disiapkan pelaku di dalam mobil," ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawan kepada sejumlah wartawan, Rabu (1/8/2018).

Selain itu, tersangka juga sempat menakut-nakuti tersangka dengan pistol mainan sejenis FN yang bagian gagangnya dipukulkan ke wajah dan tubuh korban.
Setelah dipukuli, korban kemudian pura-pura mati dan oleh tersangka tangan dan kakinya diikat serta kepalanya ditutup dengan plastik lalu tubuh Ibu Lurah diceburkan ke sungai dan ditinggal.

Agus membawa tas ransel milik Ibu Lurah yang berisi uang Rp 60 juta, kuitansi, dan surat pernyataan Agus yang telah meminjam uang sebesar Rp 40 juta kepada Ibu Lurah, serta sebuah telepon seluler.

"Bu Lurah yang masih hidup kemudian meminta tolong dan oleh warga diselamatkan dibawa ke puskesmas. Setelah dirawat, malam itu juga Ibu Lurah pulang dijemput oleh keluarganya," ujar Donny.

Sementara itu, Polres Banyuwangi berhasil menangkap tersangka Agus Siswanto di rumahnya pada Rabu (1/8/2018) pagi. Polisi juga mengamankan barang bukti pistol mainan dan uang Rp 60 juta yang masih lengkap dengan bungkus kertas yang ditemukan di rumah pengasuh anak tersangka.

Sementara mobilnya disembunyikan di rumah salah satu kerabat tersangka. Sementara tas ransel dan telepon seluler, menurut Agus, telah dibuang di jalan.

"Saat ditangkap, pelaku sempat menyangkal, namun setelah dibeberkan barang bukti akhirnya dia mengakui. Tersangka ini salah satu oknum LSM," ujar Donny.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, seperti pembantu Agus yang membenarkan bahwa majikannya memiliki mobil berwarna silver serta pengakuan staf kelurahan yang mengetahui Agus menjemput Ibu Lurah pada Selasa siang. (Ira Rachmawati)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Ibu Lurah Pura-pura Mati agar Selamat dari Percobaan Pembunuhan",

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini