Laporan Wartawan Bangka Pos, Dedy Qurniawan
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA- Fahri (12), siswa SMP N 4 Pangkalpinang akhirnya dirawat Ke RSUD Depati Hamzah, Jumat (3/8/2018) siang.
Ia dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami demam panas dan muntah-muntah tiap sesudah makan diduga efek vaksin Rubella.
Orangtua Fahri, Winda (30), menceritakan, anak pertamanya itu disuntik vaksin di sekolahnya pada Rabu (1/8/2018) lalu.
Baca: Anak Penjahit Ini Berprestasi dan Diterima di Akpol, Sang Ayah Harus Menabung Dulu Untuk Ke Semarang
Saat pulang sekolah, Fahri mengeluh badannya tak sehat setelah disuntik.
"'Mak, ku nek tiduk, badanku tidak sehat, sudah kena suntik', kata die. Aoklah kateku. Sangkaku kan biase bai. Vaksinnya jam 11 siang. Sudeh e, die tadi makan, sudah makan tu muntah, Rabu sore tu. Kemudian die mandi, udeh tu menggigil," ujar Winda menirukan keluhan awal anaknya saat ditemui Bangka Pos di ruang Asoka, tempat Fahri dirawat.
Pantauan Bangka Pos di ruang Asoka, tangan Fahri sudah dipasangi infus dan ia dalam keadaan sadar. Suhu badannya memang terasa panas.
Winda mengatakan, awalnya tak begitu menghiraukan keluhan anaknya itu. Maklum, Fahri sebelum dikenal sehat dan rajin berolahraga futsal.
Tapi, saat Rabu malam, mata Fahri memerah dan badannya panas. Pada Kamis (2/8/2018) Fahri pingsan di sekolah.
Sejak itulah, Winda mulai khawatir.
"Hari Kamis itu ada bel dari sekolahnya, dia pingsan. Langsung pulang. Makan juga susah, sesendok muntah, sesendok muntah, tidak masuk sama sekali. Panasnya tidak turun-turun. Saya pusing mikirannya," kata Winda.
Winda mengatakan, sampai siang tadi gejala anaknya yang muntah tiap sesudah makan masih terjadi. Akhirnya ia membawa Fahri ke rumah sakit.
"Tidak mau terima makan. Di rumah tadi juga muntah juga. Tidak ada tenaga dia, saya gendong, naik angkot ke sini. Panasnya ini tidak turun, 40, 39, 37, naik lagi. Naik turun, naik turun," ucapnya.
Menurut Winda, dokter yang merawat anaknya menyebutkan bahwa tubuh anaknya tidak bisa menerima saat diberi cairan vaksin Rubella.