"Tidak menyangka ia menjadi korban hanyut di sungai Asahan. Semoga ia ditemukan dalam keadaan selamat," Kata Dodi.
Informasi yang dihimpun, Maulidina merupakan mahasiswa semester atas fakultas Ekonomi di universitas Muslim Nusantara (UMN).
Hingga kini pihak keluarga sebagian masih menunggu kabar perkembangan pencarian di Asahan.
"Kalau Keluarga termaksud ayah Maulidina sudah di Asahan menunggu kabar perkembangan," kata Dodi.
Sementara sosok wanita yang merupakan adik dari Maulidina terlihat masih dalam keadaan duka. Mata membengkak dan merah usai menangis.
Sebelumnya keempat korban hanyut ini bersama rombongannya yang berjumlah 14 orang terdiri dari delapan mahasiwa dan enam warga Siumbut Umbut, berekreasi ke Pemandian Bedeng Dusun III.
Hal ini dilakukan sebagai ajang perpisahan, usai melangsungkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Siumbut Umbut.
Namun selanjutnya, sekitar pukul 15.30 WIB, saat mandi di tepi sungai Asahan, 2 orang hanyut karena terbawa arus sungai.
Kemudian kata MP Nainggolan, tiga orang rekannya yang berusaha menolong juga ikut terseret oleh derasnya arus air sungai.
"Melihat kejadian tersebut warga berusaha menolong. Lalu sekitar jarak 150 meter dari lokasi hanyut, warga berhasil menolong satu korban bernama Fandi Ahmad Siregar (21), sedangkan teman-temannya terbawa arus sungai," katanya.
Pencarian Terhalang Derasnya Air Sungai
Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Asahan, Khaidir Sinaga mengatakan bahwa sejak pagi pencarian kembali dilakukan, namun belum ada tanda-tanda korban dapat.
Saat ini yang melakukan penyisiran ada sekitar 30 orang, yang merupakan gabungan dari TNI, Polri dan BPBD. Kalau total semua, sudah 120 personel yang diturunkan. Bergabung dengan Muspika dari Tobasa dan Bandar Pulau.
Untuk peralatan yang digunakan, ada sekitar unit unit Perahu Rafting dan Landing Craft Rubber (LCR) atau satu unit.