Menurut Iriawan, pembangunan jalan ini akan mirip dengan pembangunan tol dalam kota di Jakarta, dibangun menggunakan tiang-tiang yang dipasang di median atau batas tengah jalan yang sudah ada.
"Kalau dibangunnya di median jalan, yang dibebaskan cuman tiga hektare lahan lah. Jika pun ada pembebasan lahan, ya urusan dia (investor), ganti dong lahan rakyat yang terkena dampak itu," kata Iriawan.
Iriawan mengusulkan pembangunan jalan tol dalam kota dari Pasirkoja sampai Surapati ini untuk mengatasi kemacetan lalu lintas Kota Bandung.
Tol ini rencananya dibangun di atas jalan raya sehingga tidak membutuhkan pembebasan lahan oleh pihak swasta atau investor.
Jalan tol yang melayang sepanjang 15,3 kilometer ini, katanya, rencananya akan memiliki sejumlah pintu tol, mulai dari Pasirkoja, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kiaracondong, dan Pusdai.
"Saya ingin ada jalan tol yang bisa memecah dalam kota, seperti Jakarta. Saya punya gagasan, kemudian ada yang menangkap. Saya paparan lagi dan kita harus melalui feasibility study (lebih lanjut). Ke mana saja jalannya, sedang kita lihat," ujarnya.
Dalam pemaparan pertama pada pekan lalu, katanya, terdapat sejumlah kemungkinan jalur yang dibangun, di antaranya mulai dari Jalan Pasirkoja sampai Jalan Surapati dengan exit di Pusdai. Hal tersebut akan dilanjutkan dalam rapat, Selasa (31/7).
"Jadi nanti tidak akan macet di Pasteur lagi, tapi nanti bisa dipecah ke Soroja. Dari Kabupaten Bandung juga bisa langsung turun di Pusdai, sehingga pecah kemacetan," ujarnya.
Iriawan mengatakan kemungkinan besar akan menggandeng pihak swasta untuk mendapat pendanaan pembangunan jalan tol dalam kota ini, dengan mengkaji terlebih dulu potensi atau modal yang dimiliki BUMD dan Pemprov Jabar.
"Ini lain lagi, bukan BIUTR. Itu tetap jalan, tapi saya ingin coba seperti Jakarta yang tidak mencari lahan baru, tapi dibangun di median, bagian tengah yang bisa buat tiang penyangga, seperti flyover," ujarnya.
Iriawan mengatakan pihaknya sedang menghitung besaran anggarannya dan akan melaporkan terlebih dulu gagasan tersebut kepada pemerintah pusat.
Dalam waktu bersamaan, dirinya pun ingun membuat akses dari KM 148 Tol Cipali ke Bandara Kertajati. Pembangunan jalan nontol ini, katanya, akan mempermudah akses warga ke Bandara Kertajati. (Sam)