News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Lombok

Tanggap Darurat Berakhir, Kemensos Lanjutkan Rehabilitasi Sosial Pasca-Gempa Lombok

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat (baju coklat tagana) saat mengunjungi korban gempa di Posko Pengungsian Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Sabtu (25/8). Kementerian sosial menyerahkan bantuan korban gempa Lombok tahap III senilai Rp 3.585.900.000 kepada pemerintah provinsi NTB.

Sejak gempa pertama mengguncang NTB pada 30 Juli 2018 lalu, Tim LDP telah menjangkau 30 titik dengan jangkauan 1.000 hingga 1.500 anak per hari.

Tugas tim adalah untuk menyisir dampak gempa terhadap anak-anak terutama dari sisi dampak psikososialnya. Tim juga mendirikan Pondok Ceria Anak di sejumlah posko pengungsian.

"Harapannya dengan mengaktifkan sekretariat bersama, berbagai lembaga pemerhati anak bersama Kemensos bisa melakukan perencanaan, pembagian peta wilayah agar anak-anak bisa dilayani, serta mengidentifikasi permasalah yang timbul di pengungsian dan dampaknya terjadap anak-anak," katanya seraya menambahkan ada 29 lembaga dan organisasi yang kini turut membantu.

Menteri mengimbau apabila ada permasalahan tentang anak atau ada titik wilayah yang anak-anaknya belum terjangkau LDP dapat menghubungi (021) 150071.

Sementara itu dalam rangka Perlindungan Sosial Berkelanjutan, Kementerian Sosial melalui Tim Penanganan Terpadu telah menyisir korban gempa yang merupakan penerima manfaat bansos Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Pangan Beras Sejahtera (Rastra).

“Banyak penerima bansos yang kehilangan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), buku tabungan, dan rumah mereka rusak berat tidak bisa ditempati kembali. Untuk itu, kami bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengganti KKS milik korban gempa yang hilang atau rusak dan secara bertahap di berbagai titik dilakukan pencairan bansos PKH tahap ketiga,” terang Agus.

Hingga saat ini, bansos non tunai PKH untuk korban gempa telah disalurkan kepada 325.320 KPM senilai total Rp608 miliar dan Bantuan Pangan Beras Sejahtera dan atau BPNT kepada 473.049 keluarga senilai total Rp624 miliar.

Bertemu Pengungsi
Usai memimpin rapat koordinasi, Mensos mengunjungi korban gempa yang masih mengungsi di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.

“Bapak Presiden menitip salam untuk Bapak dan Ibu semua. Begitu besarnya perhatian Pak Jokowi terhadap korban gempa sehingga beliau sangat serius memperhatikan bagaimana proses penanggulangan bencana. Beliau juga berpesan agar tidak merasa sendiri dalam menghadapi bencana ini,” katanya membuka dialognya dengan para pengungsi yang duduk bersila membentuk lingkaran di atas terpal biru.

Malam itu Mensos secara spontan memberikan kesempatan kepada warga untuk mencurahkan isi hati dan berbagi cerita selama di pengungsian.

“Saya ingin anak saya sekolah lagi. Di sini belum ada sekolah darurat. Mohon kiranya Pak Menteri dapat membantu,” kata Bustia, seorang bapak.

Mensos mengungkapkan sekolah darurat diharapkan sudah mulai beroperasi pada Senin (27/8). Sementara Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) mengatakan pihaknya telah pelaksanakan LDP di 30 titik pengungsian untuk memantu memulihkan trauma anak, serta berkoordinasi dengan guru madarasah untuk mendirikan sekolah darurat.

“Pemerintah akan selalu bersama-sama dengan Bapak Ibu sekalian. Apalagi dalam keadaan bencana,” tuturnya serius di hadapan ribuan pengungsi.

Agus berharap melalui bencana gempa bumi ini, ada hikmah yang dapat diambil yaitu tentang hidup bersama, saling membantu dan saling mendukung. Ia juga memuji ketegaran warga dan mampu bertahan dalam keadaan berkali-kali diguncang gempa.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini