Karena Eko menolak solusi itu, lanjutnya, akhirnya tanah yang berada di depan rumahnya itu dibangun, tak menyisakan akses jalan.
Kendati demikian, kata Omi, masih ada pemilik tanah dan bangunan yang berada di samping rumah Eko yang berbaik hati memberi akses jalan.
"Jadi akses jalan itu akhirnya dibuat, persisnya ke tembok bangunan di samping rumah Eko. Jadi, akses jalan itu dibuat pintu di tembok yang tembus ke halaman bangunan atau rumah yang berada di samping Pak Eko. Jadi sebetulnya akses jalan itu ada," ujarnya.
Omi mengatakan, akses jalan itu sebetulnya bisa dengan mudah diakses.
Asalkan, kata dia, ada komunikasi yang baik antara Eko dan tetangganya itu.
"Mediasi itu cukup sering dilakukan, tapi Ekonya enggak pernah datang. Tadi juga ada mediasi lagi, hasilnya ya sekarang mah tergantung Ekonya," ujarnya.
Saat ditanya mengenai perizinan dari beberapa bangunan yang berada di sekitar rumah Eko, Omi mengaku tak tahu menahu.
"Kalau soal itu saya enggak tahu," katanya.
(Tribun Jabar/ Syarif Pulloh Anwari, Yongky Yulius)