News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pencuri Kayu di Hutan Jati Blitar Berhasil Dilumpuhkan Petugas Setelah Kakinya Tersangkut Pohon

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menunjukkan seorang pelaku pencurian kayu yang berhasil ditangkap, Minggu (16/9/2018).

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Selalu gagal menangkap para pelaku pembalakan kayu hutan, tidak menjadikan Polisi Hutan (Polhut) putus asa.

Hal ini terbukti kerja keras petugas mulai membuahkan hasil setelah seeorang dari dua pelaku pencurian kayu dapat dilumpuhkan. Sedang seorang lainnya berhasil meloloskan diri dengan kabur ke dalam hutan, Minggu (16/9/2018).

Pelaku yang berhasil ditangkap adalah Candra Irawan (29), warga Desa Maliran, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Sedang, pelaku yang kabur diketahui berinisial Sl (28), yang tak lain satu desa dengan Candra.

Tertangkapnya Candra, selain sudah dikepung petugas, juga karena kakinya tersangkut ranting pohon jati yang sudah ditebang dan sedang dibersihkan dahannya.

"Sebenarnya, ia juga sudah berusaha kabur seperti temannya. Namun, saat akan kabur , kakinya tersangkut ranting, sehingga terjatuh dan langsung ditangkap petugas," ujar Sarman, Wakil Adm KPH Blitar, Minggu (16/9/2018).

Penangkapan itu berlangsung Minggu (16/9/2018) pagi atau sekitar pukul 06.00 WIB. Itu terjadi di Hutan Jati Maliran, RPH Resort Sumberingin, BKPH Rejotangan, KPH Blitar. Atau tepatnya berada di petak 40 E, yang berada di tepi hutan.

TKP pencurian kayu itu bahkan hanya berjarak sekitar 500 meter dari perkampungan terdekat atau desa pelaku (Desa Maliran).

"Pagi itu, anggota mendapat informasi dari masyarakat, kalau dini hari itu (sekitar Subuh), terlihat ada dua orang masuk hutan. Keduanya diketahui membawa gergaji tangan," tuturnya.

Karena dipastikan dua orang itu pencuri kayu hutan, sehingga petugas langsung meluncur ke sasaran.

Namun, kali ini kekuatan petugas Polhut ditambah. Jika biasanya setiap operasi itu hanya sekitar empat orang, namun pagi itu kekuatannya ditambah jadi 10 personil.

Itu bertujuan, bila pelaku berusaha kabur atau melawan ketika dikepung. Akhirnya, pagi buta itu, mereka meluncur dengan dibagi dua kekuatan.

Yakni, sebagian anggota mengendarai mobil patroli (Kijang Pik up), dan sebagian lagi berboncengan sepeda motor Trail.

Itu buat mengantisipasi bila pelaku kabur, sehingga bisa dikejar dengan sepeda motor Trail petugas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini