Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sebelum Petra Mandagi bertolak ke Palu untuk ikut turnamen, para sahabatnya melihat gelagat aneh sang maestro Paralayang di Sulawesi Utara.
Franco Alexander Kullit (20), yang juga atlet paralayang, hari itu seusai latihan tepatnya dua hari sebelum berangkat mereka mampir ke rumah Petra di Kalasey.
Rumahnya ini menjadi markas tim paralayang menyimpan peralatan mereka.
Franco saat ditemui di rumah duka mengingat-ingat, tak biasanya Petra menahan tim mengobrol sampai pukul 2 pagi.
Padahal mereka sudah sejak pagi latihan di Tetempangan Hill waktu itu.
"Kak Petra juga tak biasanya ajak saya tandem, saya bilang tak usah, saya bawa parasut saja. Tapi dia memintanya. Trus saya juga diajak main catur malam itu," kenang mahasiswa Ilmu Pemerintahan, FISIP Unsrat ini.
Petra sempat mengajak Franco untuk ikut turnamen di Palu namun tidak bisa ikut karena terbentur kuliah.
Apalagi dia baru saja izin untuk ikut kejurnas.
Menurut keterangan Franco, jenazah akan tiba di Manado Selasa (02/10/2018) pagi pukul 09.00 Wita.
"Akan berangkat dengan Hercules. Saat ini katanya sudah ditangani oleh TNI AD," ujarnya.