Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semangat untuk membantu pengevakuasian para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah masih terasa hingga memasuki hari keempat pascaterjangan bencana gempa dan tsunami.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki tujuh skala prioritas penanganan darurat yang difokuskan pada hari ini.
Baca: Atlet Paralayang Jadi Korban Gempa, Menpora Minta Maaf ke Keluarga Tak Bisa Bawa Jenazah ke Malang
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sebanyak 16 unit alat berat telah dikerahkan untuk membantu pengevakuasian para korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.
"16 unit alat berat dikerahkan untuk membantu evakuasi," ujar Sutopo, dalam konferensi pers yang digelar di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).
Sedangkan, dari segi tenaga manusia, bantuan pun terus berdatangan dari sejumlah lembaga pemerintahan.
Mulai dari TNI, Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas) hingga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Tambahan personel SAR terus berdatangan, terdiri dari TNI, Polri, Basarnas dan Kementerian ESDM," jelas Sutopo.
Untuk tenaga bantuan yang dikerahkan dalam pengevakuasian para korban, kata Sutopo, sebanyak 6.399 tenaga dikirimkan ke provinsi itu.
Pemerintah Daerah (Pemda) Sulawesi Tengah pun ikut turun tangan dalam mengevakuasi warganya, baik yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, maupun luka-luka.
"Jumlah personel saat ini sebanyak 6.399, (terdiri dari) 3.169 TNI, 2.033 Polri, 111 relawan, 1.086 dari K/L dan Pemda (Sulawesi Tengah)," kata Sutopo.
Sementara itu, Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) juga dikirimkan untuk membantu proses evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.
Bahkan jika diperlukan, bantuan tersebut akan ditambah sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
"Alutsista terdiri dari 2 KRI, 3 Heli dan 5 pesawat, itu masih akan ditambah lagi," papar Sutopo.