Meski menyadari bangunan disini sudah tak mungkin untuk dibangun kembali, ia mengaku datang kembali ke tempat ini memang untuk sekadar meratapi harta miliknya yang sudah 'ditelan' bumi.
"Saya datang tadi kesana (letak rumahnya) sudah tidak ada apa-apa hanya lumpur semua. Kemudian saya mutar-mutar dan ternyata rumah saya ada disini. Ini jauh sekali bergesernya lebih dari 200 meter," katanya.
Kini, Niswati tak tahu harus bagaimana kedepannya menjalani kehidupannya bersama keluarga.
Baca: Pasha Berterima Kasih atas Bantuan Sejumlah NGO Termasuk Dompet Dhuafa Pulihkan Palu
Keluar dari Kota Palu dianggapnya tidak mungkin dilakukan karena ia memang asli berasal dari kota ini.
"Mau pindah ke mana? Saya ini orang sini. Keluarga saya memang tinggal di Petobo, jadi tak mungkin saya pindah ke kota lain," kata Niswati.
Penulis: Elga Hikari Putra
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Warga Petobo Ini Terus Meratapi Rumahnya yang Bergeser Ratusan Meter dan Tinggal Terlihat Atapnya