Karena rumahnya setengah panggung, saat jatuh dari lantai rumah, Fadilah langsung masuk ke tungku.
"Begitu tahu, langsung saya angkat. Badannya kan kecil, jadi hanya ada rambut. Langsung saya ambil, saya angkat, dan saya peluk. Lalu njebur ke kolam sebelah bareng-bareng," sebut Ida dengan terbata-bata.
Ida sempat berteriak meminta tolong lantaran posisi rumahnya di pinggir kebun.
Selang beberapa menit kemudian, suami dan tetangganya datang.
Tanpa pikir panjang, mereka membawa Fadilah ke klinik terdekat.
"Kulitnya sudah ngelupas. Tinggal kulit dalam. Awalnya saya bawa ke bidan. Gak sanggup, saya bawa ke Puskesmas Karya Tunggal. Gak sanggup juga, saya bawa ke Tjokrodipo (RSU A Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung). Di situ gak sanggup juga. Akhirnya bisa di RSUAM jam setengah dua," kenangnya.
Ida mengaku hanya menggunakan sepeda motor saat membawa anaknya tersebut.
Saat hendak dirujuk ke Bandar Lampung, suaminya baru meminjam mobil.
"Dia waktu diangkat jerit-jerit, nangis sesenggukan. Tapi, lama-lama tenang. Ya namanaya anak kecil. Tapi memang kelamaan di jalan. Kan namanya di pelosok," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Nasib nahas dialami balita bernama Fadilah Salma.
Sekujur tubuh bocah berusia satu tahun delapan bulan ini melepuh akibat masuk ke dalam kuali besar berisi air rebusan gula merah.
Saat ini, putri ketiga pasangan Samhudi dan Ida Farida, warga Dusun Sinar Baru RT 2, Desa Sidomekar, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, ini tergolek lemas di ruang ICU Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Jumat, 12 Oktober 2018.
Fadilah telah menjalani operasi penutupan kulit dan pemasangan selang.
Baca: Wanita Korban Begal Tewas Setelah Koma 2 Hari, Tinggalkan Anak Masih Balita